Rekannya Ditampar, Staf DPRD Sultra Boikot Kegiatan Komisi III

Rekannya Ditampar, Staf DPRD Sultra Boikot Kegiatan Komisi III
TAMPAR STAF - Ketua Komisi III Tahrir Tasrudin meminta maaf kepada seluruh staf DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini dilakukan oleh Tahrir Tasrudin karena dia telah menampar salah seorang staf DPRD Sultra pada saat rapat paripurna HUT Konawe di Unaaha pada Jumat (3/3/2017) lalu. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
Rekannya Ditampar, Staf DPRD Sultra Boikot Kegiatan Komisi III
TAMPAR STAF – Ketua Komisi III Tahrir Tasrudin meminta maaf kepada seluruh staf DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini dilakukan oleh Tahrir Tasrudin karena dia telah menampar salah seorang staf DPRD Sultra pada saat rapat paripurna HUT Konawe di Unaaha pada Jumat (3/3/2017) lalu. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah staf Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar aksi solidaritas lantaran tidak terima rekannya diperlakuan kasar oleh Ketua komisi III Tahrir Tasrudin. Mereka kompak mengamuk dan memboikot aktivitas di ruang Komisi III DPRD Sultra.

Puluhan staf itu kemudian mengepung ruangan Kepala Bagian (Kabag) Humas DPRD Sultra, karena mengetahui wakil rakyat itu berada di dalam ruangan itu. Mereka mendesak Tahrir agar keluar dari ruangan Humas.

Berita Terkait : Gegara Tempat Duduk Ketua Komisi III DPRD Sultra Tampar Stafnya

“Pokoknya keluar dari ruangan Humas. Enak saja kami sudah layani mereka baik-baik baru mereka beginikan kita. Emang kita ini budaknya, sampai main tampar segala. Harus di PAW dia ini. Seenaknya perlakukan staf. Dia hanya lima tahun, mau sok. Dia tidak punya hak tampar orang,” teriak seorang staf.

Mereka juga sempat memukul pintu dan meja serta mendesak Tahrir untuk keluar. Beruntung aksi yang dilakukan oleh puluhan staf ini langsung di tenangkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Legislasi dan Persidangan DPRD Sultra, Robert Piter Raru. Setelah berselang kurang lebih 15 menit, Tahrir keluar dari ruangan dan memberikan pernyataan bahwa kasusnya dengan staf sudah selesai dibicarakan serta dirinya telah meminta maaf.

“Saya menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan saya. Saya dan pak Alfian tidak ada lagi masalah,” ungkapnya, Senin (6/3/2017).

Namun, persoalan ini tidak serta merta diterima oleh staf lainnya. Mereka khawatir sikap Tahrir kembali berulang dan menimpa rekan mereka yang lain.

Tahrir mengaku, dirinya menampar Alfian karena disulut emosi. Sebab saat itu dirinya disuruh pindah untuk duduk di barisan kedua ketika acara rapat paripurna DPRD Konawe telah berlangsung.

Kabag Legislasi dan Persidangan DPRD Sultra, Robert Piter Rarumenyesalkan aksi tidak terpuji yang ditunjukkan oleh Ketua Komisi III DPRD Sultra yang tega menampar staf, Alfian Syahputra.

Menurut Robert, secara kelembagaan Alfian berangkat ke Konawe bukan membawa nama pribadi, tapi ditugaskan oleh kantor.

“Saya sudah melapor ke sekretaris dewan (Sekwan) bahwa kami tidak terima sampai masalah ini belum clear, maka staf di Komisi III kami tarik. Bukan komisi III yang tidak kami sukai tapi pak Tahrir. Supaya komisi III tau bahwa pimpinan komisinya arogan terhadap staf,” kata Robert di ruangannya, Senin (6/3/2017). (A)

 

Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki