ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sektor pendidikan di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi salah satu skala prioritas program kerja unggulan pemerintah kabupaten (pemkab) Konut melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konut. Program ini untuk menciptakan generasi lokal yang, cerdas, profesional, berwawasan tinggi dan berkualitas.
Di bawah kepemimpinan Bupati Konut, Ruksamin, alokasi dana bidang pendidikan terus digenjot hingga mengalami peningkatan pesat dari tahun ke tahun. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk membantu biyaya pendidikan putra putri di Bumi Oheo itu mencapai miliyaran rupiah.
Sejak Ruksamin dilantik pada 2016 lalu sebagai bupati Konut bersama wakilnya Raup hingga 2020 ini, tercatat ada 2.570 orang mahasiswa lokal Konut mendapat beasiswa gratis dari pemerintah melalui sumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Konut. Perkuliahannya, tersebar di berbagai universitas tinggi mulai luar daerah sampai negara tetangga seperti China.
“Para adik-adik pelajar kita yang mengenyam bangku kuliah perkuliahan menjadi perhatian serius pemerintah. Olehnya itu, program beasiswa gratis terus dipertahankan dan dikembangkan,”kata Kadis Dikbud Konut Lapeha, Rabu (9/9/2020).
Dari data yang dirilis melalui Disdikbud Konut, untuk di jurusan kedokteran sejak 2019 lalu ada 10 mahasiswa lokal putra-putri yang dikuliahkan di Negara China dengan anggaran sekira Rp 1,3 miliar. Para mahasiswa-mahasiswi ini, sebelumnya menjalani berbagai macam tes akademik untuk bisa bersekolah dinegeri tirai bambu itu.
Selain itu, Pemkab Konut juga menjalin kerjasama dengan Universitas Lakidende di Konawe pada aspek agro industri. Tiap tahunnya, sebanyak 20 mahasiswa diutus untuk kuliah di kampus itu. Hingga memasuki 2020 ini, sudah ada 80 orang pelajar yang dibiayai melalui program beasiswa gratus dengan anggaran Rp 2 miliyar lebih.
Lebih lanjut, untuk mahasiswa kategori reguler/umum mulai sarjana strata satu, magister sampai dengan doktor dengan jumlah 2.380 orang juga memperoleh beasiswa pemerintah. Semuanya, menempuh bangku perkuliahan di berbagai lembaga pendidikan tinggi ternama di luar daerah seperti Unviersitas UHO Kendari, UNHAS dan lainnya.
“Kalau mahasiswa reguler ini mereka tersebar di 69 universitas luar kota, ada yang di kendari, makasar, dan pulau jawa. Alokasi dana yang digelontorkan untuk beasiswa mereka sebanyak Rp 2,8 miliyar lebih,”ungkap Lapeha.
Tak habis sampai di situ, roda pemerintahan di bawah kendali Ruksamin kembali mencanangkan beasiswa gratis untuk para tenaga guru status honorer di 2020 ini. Terdaftar, ada 100 orang guru yang mengajar di daerah terpencil mendapat beasiswa gratis untuk lanjut kuliah di Universitas Terbuka Kendari. Alokasi dananya sebesar Rp 300 juta.
“Kalau yang guru ini mereka sebagai tenaga bantu di sekolah dengan menggunakan ijaza SMA. Olehnya itu, pak bupati bernisiatif menyekolahkan agar memliki gelar sarjana dan layak menjadi soerang guru yang memiliki pendidikan tinggi juga legalitas,”ujarnya.
Bupati Konut, Ruksamin menyampaikan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa kepemimpinannya saat ini menjadi hal utama. Sebab, itu dinilai sangat penting untuk menyesuaikan perkembangan era digital dan modern saat ini. Serta, melepas ketertinggalan dan mampu untuk bersaing dengan generasi luar daerah.
“Di tengah pandemi covid saat ini kita masih perhatikan adik-adik mahasiswa kita. Agar mereka tidak ketinggalan mata pelajaran, kita alokasikan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) pendidikan sebesar Rp 500 ribu ke tiap-tiap mahasiswa untuk membeli paket data agar dapat mendownloud mata kuliah melalui internet yang dibutuhkan,”terangnya.
Pria bergelar doktor ini menerangkan, bantuan beasiswa dibayarkan dengan cara non tunai langsung ke rekening masing-masing mahawasiswa. Hal itu, dimaksudkan untuk menghindari terjadinya permainan. Program tersebut, terus dikembangkan untuk kemakmuran daerah dan kemajuan kualitas generasi penerus.
“Sistem prekrutan penerima beasiswa kita mengambil data dari tiap kecamatan, kelurahan dan desa setelah itu di proses dan langsung direalisasikan dananya sesuai aturan. Kalau yang jurusan kedokteran di China itu,banyak tahapannya dan orang profesional yang tes,”ucapnya.
Radran salah satu penerima manfaat merasa sangat terbantu dengan adanya program beasiswa itu. Sebab, latar belakang dari seorang anak petani terbilang berat untuk melanjutkan pendidikan di luar daerah karena tingginya biaya hidup.
“Saya kuliah di Universitas UHO Kendari. Alhamdulillah program beasiswa sangat membantu sekali untuk memenuhi kebutuhan kuliah saya. Kami harap pemerintah terus pertahankan dan adakan program seperti ini,”tukasnya. (*)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Kiki