ZONASULTRA.COM,KENDARI- Polemik proyek pembangunan jembatan Bahtermas terus menuai kritikan. Meskipun saat ini proyek tersebut mulai berjalan, namun anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae pun memberikan komentar terkait mega proyek tersebut.
Ridwan Bae mengungkapkan dalam kunjungannya kali ini ia berserta rombongan anggota lainya sedang mengadakan kunjungan kerja, dimana salah satu agendanya termasuk pengawasan terhadap pembangunan jembatan bahtermas.
“Ya, sebenarnya pembangunan jembatan bahtermas itu, jangakan menteri PU saat ini, presiden pun sebenarnya menolak proyek tersebut,” ungkap Ridwan Bae saat ditemui , Selasa (15/3/2016) malam di kantor Golkar Sultra.
Tapi meskipun begitu, lanjut Ridwan, proyek sudah terlanjur menelan biaya, mau tidak mau pembangunannya harus tetap berjalan dan tidak mungkin berhenti, mengingat pelaksanaan pengosongan pemukiman di kawasan proyek serta pembayaran ganti rugi bangunan pun telah dilakukan.
“Dan proyek inikan mulai digarap oleh Pemerintah Sultra sebelum masa dari presiden Jokowi-JK,” ujarnya.
Untuk diketahui, mega proyek yang menjadi kebanggaan Nur Alam didua kali masa jabatannya ini telah disepakati dan telah tejadi penandatangan kontrak pembangunannya 27 November 2015.
Dimana PT. Pembangunan Perumahan (PP) menjadi pemenang tunggal proyek ini dengan mengandeng salah satu perusahaan yaitu PT Nindya Karya (NK). Alasan dipilihnya kedua perusahaan ini oleh Kementerian PU karena keduanya merupakan BUMN yang paling baik.
Kedua perusahaan ini akan membangun proyek yang telah diperjuangkan selama 7 tahun oleh Nur Alam tersebut yang akan menghabiskan anggaran APBN sebesar RP 729 miliar.
Penulis : Ilham Surahmin
Editor : Rustam