RSUD Wakatobi Diserbu Pelamar Tes Narkoba

ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sejumlah warga di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa membeli peralatan medis di apotik luar RSUD untuk tes narkoba (Stik). Pasalnya, beberapa bulan terakhir ini, RSUD Kabupaten Wakatobi diserbu warga yang hendak mengurus tes narkoba. Stok obat-obatan berupa stik narkoba itu merupakan sisa pengadaan tahun anggaran 2015 seketika habis terpakai.

Stik Narkoba merupakan salah satu peralatan medis untuk mendeteksi seseorang yang memakai narkoba,
sementara pengadaan obat-obatan termasuk stik narkoba tahun anggaran 2016 sementara proses.

“Setelah selesai proses registrasi, kami dianjurkan untuk mencari dan membeli stik narkoba di apotik karena stik narkoba di RSUD sementara kosong,” ujar Ryonal, salah seorang warga asal pulau Tomia yang hendak mengurus tes narkoba, ditemui di RSUD Wakatobi, Rabu (20/4).

Kata Ryonal, untuk mendapatkan legalitas bahwa dirinya tidak mengkonsumsi narkoba, maka dirinya terpaksa harus mencari stik narkoba di apotik.

“Saya berencana mau mendaftar masuk Polisi dan salah satunya harus ada keterangan bebas narkoba. Maka saya harus mencari di apotik meskipun harga mahal,” kata Ryonal.

Direktur RSUD Wakatobi, dr La Hijah Muslihi, dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengungkapkan, pengadaan obat-obatan termasuk kelengkapan RSUD lainnya tahun anggaran 2016 sedang berproses. Adapun Stik Narkoba yang sementara kosong itu merupakan sisa pengadaan tahun 2015.

“Untuk pengadaan obat-obatan dan kebutuhan lain RSUD Wakatobi tahun 2016 ini sedang berproses. Kebetulan pengadaan seperti belanja obat-obatan ini dilakukan secara Online. Jadi stock obat yang sementara kosong itu adalah pengadaan tahun lalu. Namun untuk jenis obat lain masih cukup hingga tiba pengadaan tahun ini,”kata La Hijah, Rabu (20/4).

Selain sisa pengadaan tahun anggaran 2015, lanjut La Hijah, kehabisan stik narkoba juga karena kebanjiran warga mengurus keterangan bebas Narkoba sejak beberapa bulan terakhir ini. Baik itu untuk kepentingan pendaftaran calon bintara Polisi, maupun kebutuhan CPNS.

“Sebagaiamana kita ketahui bahwa beberapa bulan lalu ratusan CPNS K2 yang ikut tes narkoba guna kelengkapan untuk mendapatkan pengusulan SK 100 persen. Belum lagi kebutuhan warga Wakatobi lainnya untuk berbagai urusan yang mengharuskan ada keterangan dokter bahwa yang bersangkutan
tidak menggunakan Narkoba. Lalu saat ini lagi banyak usia remaja setingkat SMA mengurus tes Narkoba untuk tes masuk Polisi,” pungkas La Hijah. (A)

 

Penulis : Duriani
Editor  : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini