ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI- Bupati Wakatobi meresmikan pembukaan pelayanan Rumah Sakit (RS) Apung Nusa Waluya 2, di Dermaga Sombu Dive, Kecamatan Wangiwangi, Sabtu (19/3/2022).
RS di bawah naungan Yayasan Dokter Share (Dokter Peduli) itu rencananya akan membuka pelayanan secara gratis pada 21 Maret hingga 27 Mei 2022. Pelayanan Poliklinik dibuka setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 Wita sampai 14.00 Wita, serta Unit Gawat Darurat (UGD) buka 24 jam setiap hari. Sementara jadwal poli spesialis menyesuaikan dengan jadwal dokternya.
Adapun dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan, spesialis jiwa, spesialis mata, poli umum, dan poli gigi.
Pada kesempatan itu, Bupati Wakatobi Haliana menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Dokter Peduli RS Terapung Nusa Waluya 2 yang telah membantu masyarakat Wakatobi terutama dalam pelayanan kesehatan.
“Semoga Yayasan Dokter Peduli ke depan lebih maju, lebih berkembang, dan terus berbuat yang lebih baik lagi bagi masyarakat. Sehingga memberikan kontribusi terhadap kemajuan pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dan Wakatobi pada khususnya,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) itu berpesan agar masyarakat Wakatobi dapat manfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan RS Apung Nusa Waluya 2.
“Mari kita mengajak keluarga, kerabat dan masyarakat kita agar bisa bersama-sama memanfaatkan pelayanan Rumah Sakit Apung Nusa Waluya 2 ini,” ajaknya.
Kepala RS Apung Nusa Waluya 2 dr. Ivan Reynaldo Lubis mengatakan estimasi biaya operasional selama setahun bisa menghabiskan biaya Rp20 miliar lebih. Semua pelayanan di RS di daratan pada umumnya, juga dilakukan di RS Nusa Waluya 2.
Syarat dan ketentuan untuk mendapatkan pelayanan dari RS Apung Waluya 2 tersebut cukup dengan membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) atau kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Biayanya pun sangat murah, kata dia, cukup dibayar dengan senyum saat datang dan usai mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Surat keterangan dari desa/kelurahan juga bisa yang menandakan bahwa yang berobat itu adalah warga Wakatobi. Tanpa dipungut biaya atau cuma-cuma, baik Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat jalan. Sampai rawat inap pun gratis tanpa membeda-bedakan pasien yang datang, baik itu dari kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah, pasti dilayani,” ujarnya.
Ivan melanjutkan, kalau penyakit yang sangat berat dan membutuhkan penanganan khusus dokter spesialis, akan diberikan edukasi dan dirujuk ke RS yang lebih kompeten. Ia tak menampik bahwa setiap RS punya keterbatasan. Semua pasien yang datang akan dilayani sesuai kemampuan RS Apung Nusa Waluya 2.
Lebih lanjut dokter berkacamata itu menyebutkan, jumlah tenaga medis sebanyak 30 orang, terdiri dari 10 dokter umum, 1 dokter gigi, 9 perawat, 3 bidan, 2 analis laboratorium, 1 radiographfer, 2 apoteker dan 2 administrasi. Mereka dibantu oleh 16 anak buah kapal (ABK) yang akan membantu dalam proses pendaftaran dan di alur pasien.
“Kita berharap seluruh masyarakat Wakatobi selalu sehat, kalaupun ada yang sakit silakan berkunjung ke RS kami pasti dilayani sebaik-baiknya karena tugas kami memang untuk melayani masyarakat Indonesia,” ujarnya. (A)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma