Sambut HUT ke 59 Tahun, Pemkab Kolaka Gelar Ritual Mosehe Wonua

MOSEHE WONUA - Menyambut hari ulang tahun ke-59 tahun, Pemerintah Kabupaten Kolaka menggelar ritual Mosehe Wonua di situs Makam Raja Sangia Ni Bandera, Desa Tikonu, Kelurahan Silea, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Selasa (26/2/2019). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Menyambut hari ulang tahun ke-59 tahun, Pemerintah Kabupaten Kolaka menggelar ritual Mosehe Wonua di situs Makam Raja Sangia Ni Bandera, Desa Tikonu, Kelurahan Silea, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Selasa (26/2/2019).

Bupati Kolaka Ahmad Safei mengatakan, Mosehe Wonua ini merupakan kegiatan pensucian negeri/kampung agar hal-hal yang tidak diinginkan dan berbagai musibah tidak terjadi di Kabupaten Kolaka.

“Dengan doa-doa yang kita haturkan, semoga Kolaka menjadi dingin, sejuk agar semua agenda pemerintahan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian nilai-nilai budaya di Bumi Mekongga. Sekaligus mengenalkan kepada generasi muda yang belum tahu atau lupa bahkan tidak tertarik tentang budaya Mosehe Wonua.

“Dengan acara-acara begini, kita berharap ada generasi pelanjut nantinya,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Kerajaan Mekongga sekaligus Wakil Bupati Kolaka Muhammad Jayadin mengatakan, ritual ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Kabupaten Kolaka di Makam Raja Sangia Ni Bandera yang merupakan salah satu destinasi wisata budaya.

Dia menjelaskan Mosehe Wonua merupakan ritual untuk membersihkan negeri/ kampung dari berbagai hal seperti perzinaan, perkelahian, pertengkaran, dan bencana alam.

Selain itu, melalui penyelenggaraan ritual ini, menjadi bentuk kepedulian dan komitmen untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya luhur budaya Mekongga yang merupakan warisan dari leluhur.

Sambut HUT ke 59 Tahun, Pemkab Kolaka Gelar Ritual Mosehe WonuaKemudian, upaya untuk merajut dan melekatkan kembali nilai-nilai yang mungkin terputus karena adanya perbedaan pendapat, pertengkaran, perkelahian di antara masyakarat Bumi Mekongga.

Masih kata Jayadin, Mosehe Wonua merupakan upaya untuk mempererat dan memperkuat persatuan dan kesatuan antara masyarakat Mekongga. Sehingga, bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Serta merupakan bentuk doa dan harapan masyarakat kepada Allah SWT dan leluhur agar terhindar dari marabahaya,” lanjutnya.

Ia pun mengajak masyarakat Bumi Mekongga untuk selalu bersatu dalam ikatan tali persaudaraan guna membangun Kolaka lebih baik ke depannya.

Bokeo Mekongga (Raja), Khaerun Dahlan mengatakan Mosehe Wonua dulunya dilaksanakan setiap tahun jika habis panen di ladang.

“Kalau dulu tidak ada alasan, berapa pun diberikan tanggung jawab harus tetap dilaksanakan Mosehe Wonua,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka, Taliwondo, Kepala Pengadilan Negeri, Achmad Ukayat, Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kolaka, dan para pimpinan SKPD serta perangkat desa dan masyarakat. (a)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini