ZONSULTRA.COM, ANDOOLO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi bertajuk Goes to School di SMA Negeri 3 Konsel untuk menyasar para calon pemilih pemula, Jumat (20/9/2019).
Dalam kegiatan itu, sejumlah siswa mengaku belum memahami tata cara memilih. Mereka justru lebih tahu praktik politik praktis yang sering terjadi dalam proses pemilihan.
Salah satunya Kunaji (17). Siswa yang duduk di bangku kelas 3 IPA ini menyebut politik uang sebagai transaksi keuangan yang dilakukan untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu calon.
“Anu itu (politik uang) yang suka kasih uang baru suruh milih dia,” kata Kunaji.
Baca Juga : Usulan NPHD Pilkada di Sultra, Anggaran Konsel Terbesar
Kunaji pun mengaku baru mengetahui kedua lembaga yang menjalankan tahapan pemilihan adalah Bawaslu dan KPU. Kunaji sering mendengar namun tak pernah tahu tugas kedua lembaga tersebut.
Siswa lainnya Muhamad Firman (17) juga menanggapi pertanyaan perihal praktik haram itu. Firman menjelasakan, politik uang adalah pemberian uang secara cuma-cuma kepada para wajib pilih.
“Politik uang itu, ibarat saya calon terus saya kasih pemilih uang supaya pilih saya. Kalau memilih prosesnya dicoblos di kertas,” kata Firman.
Firman juga mengaku tak tahu pilkada akan digelar di Konsel pada 2020 nanti.
Hal yang sama juga diterangkan seorang siswi bernama Risma (17). Ia hanya tahu sedikit tentang pemilihan karena sering mengikuti orang tuanya ke TPS. Salah satunya membawa surat panggilan.
“Politik uang itu, suap,” singkat Risma.
Baca Juga : Rasyid Konsolidasi Maju Pilkada Konsel 2020
Ketua Bawaslu Konsel Asni mengatakan, kegiatan sosialisasi dilakukan untuk menumbuhkan minat partisipatif para calon pemilih pemula jelang pemilihan bupati tahun 2020 mendatang.
Asni menyebut, persentase pemilih pemula di wilayah itu pada pilpres dan pemilu tahun ini mencapai 20 persen.
“Selain di sekolah, kita juga lakukan sosialisasi d itempat-tempat lain. Intinya target kita calon pemilih,” terang Asni.
Asni berharap sosialisasi yang dilakukan dapat menumbuhkan minat para pemilih pemula untuk turut berpartisipasi, baik pengawasan maupun menjadi wajib pilih yang baik. (b)
Kontributor: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati