ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Untuk menunjang nilai pendapatan bagi masyarakat, program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 membuat tempat budidaya ikan lele yang menggunakan sistem bioflok. Lokasi pembuatan bioflok sendiri berada di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara.
Budidaya ikan lele sistem bioflok sendiri adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan.
Demi kelancaran bioflok itu sendiri, anggota satgas TMMD melakukan sosialisasi seputar program tersebut, yang berlokasi di aula kantor desa setempat. Acara tersebut dihadiri oleh Pasiter Kodim 1412/Kolaka Kapten Inf Basir, Kepala UPTD budidaya perikanan Kolaka, Hasbi Tampi dan sebanyak 93 orang warga desa Pekorea yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut.
Hasbi Tampi menjelaskan bagaimana cara melakukan budidaya ikan bioflog dan cara penanganannya agar berjalan dengan baik. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu pengecekan setiap hari terhadap kondisi media dan ikan, dan penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari untuk menghindari stres pada ikan.
“Pada penyiapan media, wadah diisi air bersih. Bahan yang digunakan, berupa garam satu kilogram, molase 100 ml, probiotik 10 gram, dan kapur dolomit 50 gram atau 100 gram dalam kasus tertentu. Tekanan aerasi 30 liter per menit per titik batu aerasi/m3 setara 10 watt/m3. Media siap digunakan setelah tujuh hari kemudian,” kata Hasbi saat membawakan materi, Sabtu (10/7/2021).
Kegiatan sosialisasi budidaya perikanan bioflok ini adalah kegiatan nonfisik yang ke sepuluh selama program TMMD ke-111 berlangsung. Jadi untuk seluruh agenda acara nonfisik telah terpenuhi. (b)