ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tujuh perwira polisi yang menjalani Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) di Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi Jawa Barat, dinyatakan positif terpapar virus Corona atau Covid-19, sesuai hasil rapid test.
Satu diantaranya merupakan anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini mereka diisolasi di RS Polri Raden Said Soekanto Kramatjati, Jakarta Timur (Jaktim).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Merdisyam mengatakan, para siswa calon perwira tersebut sedang menjalani pendidikan Setukpa Sukabumi di bawah Lemdikpol Polri.
“Mereka sekarang ini sedang pendidikan di Setukpa Sukabumi di bawah Lemdikpol Polri, silakan dikonfirmasikan ke Lemdikpol Polri karena mereka di bawah tanggungjawab Lemdikpol,” ungkap Brigjen Pol Merdisyam saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (31/3/2020).
(Baca Juga : Tiga Pasien Positif Corona Sultra dari Konawe dan Kendari)
Dampak dari kasus itu, 45 rekan satu angkatan yang juga ikut menjalani pendidikan terpaksa dipulangkan ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Anggotoa, Kabupaten Konawe. Hal ini untuk mencegah mereka dari infeksi dan kini tengah menjalani karantina.
Menurut Merdy, karantina tersebut dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedural (SOP) penanganan Covid-19. Sebab mereka satu lokasi bersama 7 siswa pembentukan perwira (setukpa) Polri, di Sukabumi, Jawa Barat.
“Itu sudah sesuai dengan SOP yang ada dalam pemberlakukan penanganan antisipasi penyebaran virus Covid-19 dan dalam situasi sekarang ini,” pungkas Merdy.
(Baca Juga : Tiga Pasien Positif Covid-19 di RSUD Bahteramas Terus Membaik)
Dikutip dari detik.com dari jumlah siswa 49 orang, terdapat 9 orang yang masuk sebagai PDP dan 21 siswa masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Dari 9 siswa yang masuk sebagai PDP, dinyatakan sebanyak 7 orang positif Corona berdasarkan hasil rapid test.
Kepala SIP Lemdikpol Sukabumi Brigjen Pol Agus Suryatno, mengatakan para siswa perlu melakukan tes swab untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti. Mereka pun dibawa ke Jakarta.
“Rapid test itu memang hasilnya positif tapi yang meyakinkan itu harus tes swab, makanya itu karena saya nggak mau menyampaikan apa pun, itu laporan kegiatan kita,” kata Agus. (a)