ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah konsumsi gula pasir masyarakat Sultra dalam sebulan mencapai 3 ton.
Kepala Bidang OPS dan Pelayanan Publik, Farid Nur mengatakan stok gula yang ada di gudang Bulog Sultra saat ini ada 900 ton, namun ia tidak bisa menentukan sampai kapan stok ini akan tersedia, karena penyaluran gula untuk di Sultra sangat cepat.
Di mana penyaluran gula pasir di Sultra dalam 1 bulan sekitar 3 ton, khusus untuk kota Kendari sendiri menghabiskan sekitar 1 ton gula.
“Stok gula pasir saat ini masih ada untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir jika ada isu kelangkaan,” ungkap Farid Nur saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/12/2018).
Untuk distribusi gula di daerah, paling banyak di distribusikan ke kota Baubau dan Kendari. Produksi gula sendiri berasal dari Jawa, karena wilayah Sultra belum mempunyai pabrik gula.
Dijelaskan Farid, pabrik gula Bulog memiliki kemampuan memproduksi gula selama satu tahun sebanyak 100.000 ton untuk di distribusikan seluruh Indonesia.
Saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) gula sebesar Rp12.500/kg, sehingga bagi masyarakat yang membutuhkan gula dengan harga sesuai aturan bisa langsung datang ke Bulog atau melalui operasi pasar.
Dalam penjualan gula pasir tersebut, Bulog bekerja sama dengan Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh wilayah Sultra.
“Dengan memanfaatkan RPK, pendistribusian atau penjualan gula pasir ini bisa menyentuh hingga warga yang ada di pelosok,” pungkasnya. (B)