ZONASULTRA.ID, KENDARI – Hujan yang turun di wilayah Kota Kendari pada Kamis (22/9/2022) sejak pukul 10.00 WITA hingga sore hari mengakibatkan beberapa ruas jalan kembali tergenang.
Pantauan Zonasultra.id di beberapa tempat masih menjadi langganan genangan air hujan. Seperti halnya di penempatan tugu eks MTQ menuju Polsek Mandonga, genangan air sampai naik di trotoar jalan.
Kendaraan roda dua maupun roda empat yang lewat hanya bisa melaju dengan kecepatan rendah. Pasalnya genangan air di jalan tersebut telah mencapai betis orang dewasa.
“Bisami buaya berenang di sini,” teriak salah satu pengendara saat awak Zonasultra.id melakukan pemantauan.
Tak cuma jalan tersebut, di beberapa titik mengalami hal serupa. Seperti di jalan bandara tank anduonohu menuju bandaran kantor gubernur Sultra.
Genangan jalan tersebut diduga karena drainase di pinggir jalan tidak mampu menampung banyaknya air hujan yang turun beberapa jam dengan intensitas sedang hingga lebat.
Separuh ruas jalan D.I Panjaitan, Lepo-lepo juga masih tergenang air dengan ketinggian hingga lutut orang dewasa. Ruas jalan tersebut memang selalu menjadi langganan genangan air yang mengakibatkan panjangnya kemacetan kendaraan yang mengantre untuk lewat.
Salah seorang pengendara yang lewat, Ijan (23) berharap pemerintah tidak menutup mata akan keadaan yang terjadi pascahujan tersebut. Ia meminta pemerintah untuk cepat mengatasi hal tersebut, utamanya jalur yang biasa dilewati orang banyak.
Selain itu, pantauan Zonasultra.id melalui status Whatsapp, genangan air sempat masuk ke halaman kantor berita Antara Sultra yang terletak di jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Kadia Kota Kendari. Status lainnya menunjukkan genangan di jalan Made Sabara depan hotel Kejaten dan mess Bombana.
“Tadi tidak bisa lewat mobil, tinggi genangan airnya,” ucap Bety penggunggah status di jalan Made Sabara.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kendari, Muhammad Alamsyah mengatakan bahwa genangan-genangan di sejumlah ruas jalan Kota Kendari di akibatkan kurangnya kapasitas drainase atau penunjang drainase oleh sampah-sampah yang tertimbun di dalamnya.
Ia meminta Pemkot Kendari agar dapat menambah kapasitas drainase di sekitar jalan dan bisa memerintahkan dinas terkait untuk rutin melakukan pembersihan tumpukan sampah di beberapa titik drainase yang mengalami penyumbatan.
“Saya juga mengajak seluruh masyarakat kota kendari untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menumbuhkan budaya hidup bersih,” ucapnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin
