ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selain menangkap dua orang buruh bangunan La Duma (19) dan La Iwan (29), Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menangkap penjual ikan saat demonstrasi peringatan gugurnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan M. Yusuf Kardawi, atau tragedi September Berdarah (Sedarah), Sabtu (26/9/2020).
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sultra, Kombes Pol La Ode Aries Elfatar membenarkan hal tersebut. Penjual ikan tersebut diamankan karena mabuk dan membawa parang saat demonstrasi berlangsung.
Pria itu mendatangi Mapolda Sultra dengan mengendarai sebeda motor metik bernomor polisi DT 2369 CD setelah menerobos barikade polisi yang sedang mengawal aksi demonstrasi.
Penjual ikan tersebut diamankan ke dalam Mapolda bersama dengan 15 mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.
“Hanya satu yang bukan mahasiswa, yang bukan mahasiswa itu dia mabuk, tidak tahu jalan lewat di sini, karena diblok semua jalan, dia bawa parang lewat depan penjagaan, tapi dia ini sebenarnya penjual ikan sempat diamankan di sini,” ujar La Ode Aries Elfatar saat ditemui di ruangannya, Senin (28/9/2020).
Penjual ikan tersebut akhirnya ditahan di Mapolda. Ia dijerat dengan undang-undang darurat karena membawa senjata tajam tanpa izin. Sementara, kata Aries, 15 mahasiswa lain dilepas polisi melalui perwakilan kampus masing-masing.
Mengenai dua buruh bangunan itu, Aries mengaku tak tahu. Hanya 16 orang yang diamankan. Termasuk seorang penjual ikan tersebut. “Saya tidak tahu, mungkin dilepas kembali, yang jelas bukan mahasiswa, yang lainnya mahasiswa,” ucapnya.
Kendati begitu, baik mahasiswa maupun warga yang terdampak demo, apalagi mengalami luka, Aries mengaku polisi bertanggung jawab atas segala kondisi yang terjadi.
“Siapa saja, yang mengalami luka dalam aksi unjuk rasa, siapa saja kami sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara untuk merawat mereka tanpa dibebani biaya apa pun. Pada prinsipnya kita bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi,” pungkasnya. (b)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Jumriati