Sempat Diprotes, Ini Penyebab Sultra Dipilih Jadi Tuan Rumah Munas Kadin

Sempat Diprotes, Ini Penyebab Sultra Dipilih Jadi Tuan Rumah Munas Kadin
HALALBIHALAL – Acara halalbihalal Kadin Sulawesi Tenggara di salah satu halam hotel di Kendari, Kamis malam (27/5/2021). Ketua Kadin Anton Timbang menyampaikan tentang Munas Kadin Indonesia. (foto: istimewa).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ke-VIII yang awalnya direncanakan di Bali kini pindah ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Munas yang akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo itu akan diselenggarakan pada 30 Juni 2021.

Pemilihan Kota Kendari ini tidak begitu saja dilakukan karena sempat mendapat penolakan dari pengurus Kadin Indonesia. Meski begitu, Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang terus membangun komunikasi bahwa Sultra mampu dan siap jadi tuan rumah, lalu Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia juga turut membantu agar Sultra jadi tuan rumah Munas.

Anton mengungkapkan ada beberapa pertimbangan sehingga Bali dibatalkan, di antaranya karena ada peningkatan kasus penularan Covid-19, apalagi Covid-19 yang dari India juga sudah masuk ke Bali dan Jakarta. Dengan alasan itu, maka Bahlil dipanggil menghadap Presiden. Dari diskusi dengan Bahlil itu maka diambillah keputusan bahwa Kendari adalah lokasi yang tepat untuk Munas.

Hal itu kata Anton, sempat mendapat penolakan dari sejumlah pengurus Kadin Indonesia dengan protes ke Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani. Namun karena sudah ada arahan dari Presiden, maka dalam pleno Kadin Indonesia, Sultra ditetapkan jadi lokasi Munas.

“Kalau kami ini sebenarnya jauh-jauh hari sudah persiapkan, terus kita akan matangkan lagi dengan seluruh pengurus yang ada. Pengurus pusat yang punya gawean Munas juga sudah siap hanya menyesuaikan tempat karena pindahnya di Sulawesi Tenggara,” ujar Anton di sela-sela acara Halalbihalal Kadin Sultra di Kendari, Kamis malam (27/5/2021).

Lanjut anton, Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara sudah mampu bila ada event-event tinggkat nasional seperti Munas. Misalnya pada 2020 lalu Kongres PAN sukses diselenggarakan di Kendari.

Anton berharap dari adanya Munas Kadin di Kendari dapat memberikan multiplier effect khususnya bagi industri pariwisata dan pertambangan karena yang akan hadir adalah pengusaha-pengusaha besar yang tergabung di Kadin, juga para menteri. Jumlah orang yang menghadiri Munas diperkirakan seribu lebih sebagaimana munas-munas sebelumnya.

Dikutip dari Detik.com, keputusan pembatalan Munas Kadin Indonesia tanggal 2-4 Juni 2021 di Bali mendapat kritik dari pengurus. Keputusan ini dinilai mencederai semangat pemulihan ekonomi nasional. Demikian disampaikan salah satu Pengurus Kadin Indonesia Kamrussamad, Kamis (27/5/2021).

“Kita minta pemerintah bijaksana untuk memberikan penjelasan atas pemaksaan pembatalan Munas (di Bali) oleh Menteri Sekretaris Negara yang disampaikan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani agar dunia usaha mendapatkan kepastian bahwa pemerintah sungguh sungguh dalam menjalankan pemulihan ekonomi Nasional (PEN),” ujarnya. (*)


Reporter: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini