Seorang Ibu Hamil Korban Karhutla di Kendari Dilarikan ke Rumah Sakit

Sudah Empat Hari Lahan Gambut di Kedari Masih Terbakar
KEBAKARAN LAHAN - Kobaran api yang masih melalap kawasan lahan gambut di kawasan padat penduduk di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak empat hari yang lalu hingga Jumat (18/10/2019). (Foto: Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang ibu hamil bernama Titin terpaksa dilarikan ke RSUD Kota Kendari akibat menghirup asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak Selasa, 15 Oktober 2019.

Kobaran api yang merebet mendekati pemukiman warga membuat Titin yang tengah hamil delapan bulan jatuh pingsan karena kebanyakan menghirup asap.

“Ibu Titin saat menyelamatkan barang-barangnya langsung pingsan. Seketika dibawa ke Rumah Sakit Abunawas (RSUD Kendari) sekitar setengah 12, sebelum salat Jumat,” ujar tetangga korban, Jumadil (25).

Zonasultra langsung mengecek keberadaan Titin di rumah sakit. Berdasakan informasi yang dihimpun Titin hanya pingsan, sehingga ketika siuman ia langsung dipulangkan ke rumahnya kembali.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Eksekutif Komunitas (BEK) Solidaritas Perempuan (SP) Kendari, Sarni Marwanti yang mendampingi korban karhutla tersebut membenarkan Titin telah kembali ke kosannya di Jalan Lumba-lumba. Titin juga sudah ditangani dokter.

(Baca Juga : Sudah Empat Hari Lahan Gambut di Kendari Masih Terbakar)

“Saat ini dia baikan. Kami mendampingi apabila terus ada situasi darurat khususnya untuk layanan kesehatan dan penanganan daruratnya dan tentunya sesuai kebutuhan ibu itu. karena tadi saya sempat tanya juga dia berobat tanpa Kartu Indonesia Sehat (KIS),” ujar Sarni ketika dihubungi, Jumat (18/10/2019).

Menurut Sarni, di wilayah kebakaran itu rawan karena ada anak balita, bayi, perempuan hamil yang terpapar asap setiap saat selama 4 hari ini. Solidaritas Perempuan Kendari meminta agar pemerintah turun tangan mengantisipasi korban lain berjatuhan.

“Dari pemerintah perlu melihat lokasi agar ada tindakan juga pada warga sekitar yang terpapar asap. Jangan nanti ada korban baru ditangani,” ujarnya. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini