Seorang Karyawan PT Taspen Ditemukan Meninggal di Kosnya

707
Seorang Karyawan PT Taspen Ditemukan Meninggal di Kosnya
MENINGGAL - Seorang karyawan PT Taspen bernama Kombang Guruh Wiyono (51) ditemukan tidak bernyawa di kamar kostnya Jalan Bunga Ros, Kost Madani, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (26/6/2019) sekitar pukul 07.30 wita. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang karyawan PT Taspen bernama Kombang Guruh Wiyono (51) ditemukan tidak bernyawa di kamar kostnya Jalan Bunga Ros, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (26/6/2019) sekitar pukul 07.30 wita.

Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Ipda Adriana Yusuf,membenarkan kejadian itu. Kata dia, mayat lelaki asal Kediri, Jawa Timur itu, pertama kali ditemukan oleh rekannya Adi Susilo (50) saat mendatangi kamar kos korban bersama Dedi Pradan (27) untuk bersama berangkat ke kantor.

Namun keduanya menunggu lama di depan pintu, dan mencoba mengetuk pintu kos kembali korban tidak memberikan respon mengetuk pintu. Saksi curiga, lalu mereka terpaksa membuka pintu kamar kos korban.

“Saksi melihat korban dalam keadaan terlentang di atas tempat tidur. Dia memanggil korban, karena tidak merespon. Rekan yang satunya lagi Dedi R Pradan langsung memanggil pemilik kos Muhammad Sadio untuk sama-sama mengecek, setelah dicek pemilik kos menyampaikan korban diduga sudah meninggal,” beber Ipda Adriana Yusuf saat dihubungi via telepon, Rabu (26/6/2019).

Tetapi kedua saksi belum yakin jika rekannya meninggalnya, sehingga untuk memastikan kondisi korban, warga sekitar menghubungi pihak medis. Hingga akhirnya korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Selanjutnya rekan korban Dedi R Pradan melaporkan kejadian itu ke Polsek Kemaraya.

(Baca Juga : Penjual Ikan Asal Kendari Ini Tewas Dalam Rumah Kos)

Pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya menghubungi pihak rumah sakit Bhayangkara untuk membawa jenazah agar dilakukan visum et revertum atau autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Korban saat ini masih diperiksa oleh dokter forensik Biddokes Polda Sultra. Kemungkinan hasilnya akan keluar sore ini. Setelah itu korban akan langsung diterbangkan di kampung halamannya Kediri Jawa Timur,” tukas Ipda Adriana Yusuf. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini