Sepuluh Spesies Baru Burung Penyanyi Ditemukan di Pulau Terpencil Indonesia

481
Sepuluh Spesies Baru Burung Penyanyi Ditemukan di Pulau Terpencil Indonesia
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sepuluh spesies burung penyanyi (songbird) ditemukan di tiga pulau terpencil di Indonesia. Temuan burung-burung ini merupakan temuan baru di wilayah dengan cakupan geografis dalam kurun waku lebih dari 100 tahun.

Tim peneliti yang dipimpin Frank Rheindt dari National University of Singapura menjelajahi Pulau Taliabu, Peleng dan Batudaka di lepas pantai timur Sulawesi.

Peneliti menjuluki tiga pulau tersebut dengan dunia yang hilang dari Wallacea. Ini tak lain karena lautan dalam yang mengelilingi pulau-pulau tersebut.

Tim peneliti menghabiskan 6 pekan di pulau-pulau itu. Dan hasilnya mereka menemukan lima spesies burung penyanyi baru daei lima sub spesies baru.

Baca Juga : Ini Pulau di Indonesia dengan Kualitas Udara Terbaik di Dunia

“ Isolasi ini menjadikan pulau-pulau ini menjadi tempat menjanjikan bagi spesies endemik,” kata Rheindt dikutip dari Newsweek.

Rheindt mengatakan pulau-pulau itu termasuk pulau paling jarang dikinjungi kolektor sejarah sepanjang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Hal itu semakin membuka peluang adanya spesies-spesies baru yang belum terdeteksi.

“ Beberapa spesies baru sangat jarang ditemukan dalam satu wilayah. Jadi temuan ini sangat tidak biasa dan menjadi sebuah kejutan,” tambah Rheindt.

Namun sayangnya, temuan ini juga menghadapi ancaman oleh hilangnya habitat baik yang disebabkan manusia dan lingkungan.

Rheindt menyebut hutan dataran rendah Taliabu telah ditebangi dan penebang sudah menembus hingga ketinggian 1000 meter.

Kekeringan panjang juga menyebabkan kebakaran di hutan Taliabu. Ini menghancurkan area dan mengancam kelangsungan hidup spesies burung penyanyi ini.

“ Kekeringan, kebakaran dan suhu yang semakin panas di masa depan akan menyebabkan semakin berkurangnya habitat yang cocok untuk burung-burung ini. Termasuk di dalamnya yang terancam spesies baru Taliabu, Belalang Warbler yang memiliki habitat di dataran tinggi,” papar Rheindt.

Untuk itu Rheindt menyebut perlu ada konservasi jangka panjang untuk menjaga kawasan hutan dataran tinggi di Taliabu tetap terjaga hal ini sekaligus tetap menjaga spesies-spesies satwa dan tumbuhan tetap terjaga.

Sumber : National Geographic

 


Penulis : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini