ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anjas Tomboli (18) salah satu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Mandonga hendak bunuh diri dengan memanjat tower bersama jaringan seluler yang ada di Jalan Rambutan II, Kelurahan Wowawanggu, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (11/1/2018).
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 16.30 Wita. Terlihat siswa yang kabarnya masih duduk di bangku kelas satu SMK Kesehatan itu memanjat hingga ke puncak tower bersama atau Base Transceiver Station (BTS). Belakangan diketahui, Anjas nekat ingin bunuh diri karena masalah di internal keluarganya.
“Dia baru baru baku-pukul dengan bapaknya tadi malam. Masalahnya masalah pekerjaan. Anakku ini kan sekolah juga sambil kerja sebagai supir di Spazio,” kata Merlina Umar, ibunda Anjas di lokasi kejadian.
Lanjut Merlina, suaminya tidak menghendaki Anjas bekerja sebagai supir di club malam itu (Spazio). Namun Anjas tidak menuruti permintaan ayahnya, terjadilah perseteruan antara mereka yang berujung adu jotos.
Beruntung pihak Pencarian dan Pertolongan kelas B Kendari (SAR) dengan sigap melakukan evakuasi. Membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit, Anjas akhirnya berhasil dievakuasi.
(Baca Juga : Cekcok dengan Kekasih, Pemuda Ini Tenggak Racun Serangga)
Setelah dievakuasi, Anjas langsung menangis sambil mengadu ke petugas kepolisian bahwa dia sering dipukul ayahnya. “Saya nda mau pulang, saya sering dipukul bapak,” ucap Anjas sambil menangis.
“Alhamdulillah kita berhasil menyelamatkan anak ini dengan selamat, tidak ada luka. Ini pengalaman kita menyelamatkan korban di atas tower. Awalnya kita ragu, tapi akhirnya kita berhasil membujuk anak itu,” ujar Kepala Seksi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kelas B Kendari, Jendry P.
Saat ini Anjas bersama ibunya telah diamankan polisi ke Mapolres Kendari untuk diinterogasi lebih lanjut. Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaedi terlihat langsung memeluk Anjas dan membujuknya untuk ikut ke Polres Kendari. (A+)
Reporter : Lukman Budianto
Editor : Abdul Saban