Serunya Ngabuburit di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bagi Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci ini tidak ada salahnya untuk berkunjung di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) yang berada di Desa Mokaleleo, Kecamatan Puariala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk sekedar mengahabiskan waktu liburan ataupun sedang menantikan waktu berbuka puasa, terlebih bagi Anda yang senang dengan pemandangan panorama alam serta yang hobi memancing, Taman Nasional ini mungkin adalah solusi yang baik.

Dengan menempuh perjalanan sekitar 60 kilometer dari Kota Kendari atau sekitar 42 kilometer dari Kota Unaaha, Anda akan disuguhkan hamparan hijaunya tanaman lontar yang dibumbui dengan atraksi burung bangau serta beberapa jenis burung lainnya yang hanya berada di taman yang dilindungi ini.

Wilayah yang terletak tepat berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ini setiap hari libur ramai dikunjugi masyarakat untuk bersantai bersama keluarga, di wilayah itu juga terdapat sebuah pulau kecil yang oleh masyarakat setempat menyebutnya pulau Harapan. Di pulau ini pengunjung akan dihibur dengan kicauan burung-burung serta indahnya sunset kala matahari terbenam.

Ketika sedang berada di Pulau Harapan, Anda juga akan menyaksikan para nelayan saat pulang dari menangkap ikan, bahkan dari menara setinggi 15 meter pengunjung bisa melihat jejeran rumah-rumah nelayan yang bermalam di rawa, dan yang lebih menarik lagi saat berkunjung di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ini, pengunjung tidak perlu mengeluarkan ongkos banyak atau gratis hanya untuk sekedar berjalan-jalan di rawa aopa dengan menggunakan perahu nelayan.

Namun bagi Anda yang sangat takut dengan buaya, mungkin anda harus berhati-hati, sebab rawa Aopa diketahui sebagai tempat paling nyaman bagi predator air itu. Sesekali buaya-buaya penghuni rawa tersebut sering muncul dan menjadi tontonan masyarakat yang kebetulan melewati jembatan rawa aopa.

Namun sayang, sebagian masyarakat di beberapa desa sekitar taman tersebut banyak yang tidak memperhatikan lingkungan, terbukti dengan masih tingginya aktifitas ilegal loging, yang mengancam keaslian dan kelestarian taman yang menjadi kebanggaan Sultra. Selain mengancam keberadaan hutan, ilegal loging juga mengancam keberadaan beberapa satwa yang hanya hidup di hutan itu, seperti Anoa, Burung Bangau dan masih banyak lagi satwa-satwa endemik yang hidup di hutan tersebut. (Restu)