ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Selain mencanangkan Taman Pintar Demokrasi (TPD), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) juga melakukan penanaman pohon demokrasi di halaman Kantor KPU Konut, Sabtu (21/12/2019).
Ada 17 bibit pohon demokrasi jenis pelindung yang ditanam. Angka tersebut disesuaikan dengan jumlah kabupaten/kota yang ada di Sultra.
Masing-masing tamu yang hadir di antaranya Ketua KPU Provinsi Sultra La Ode Abdul Natsir, Koordinator Pengawasan Daerah Perwakilan DKPP Hidayatullah dan unsur pimpinan KPU dari 17 kabupaten/kota melakukan penanaman pohon demokrasi.
Ketua KPU Provinsi Sultra, La Ode Abdul Natsir mengatakan, penanaman pohon demokrasi diartikan sebagai salah satu nilai etika dan estetika pada penyelenggara untuk mewujudkan demokrasi yang aman, damai, dan tenteram.
Diungkapkan, etika mempunyai fungsi memberikan orientasi kepada seseorang untuk berperilaku dan bertutur kata yang baik. Sedangkan estetika adalah hal yang mengutamakan keindahan yang juga dapat diwujudkan dalam niat untuk mencapai hasil yang maksimal.
“Dalam beberapa tahapan, sesungguhnya KPU memandang beberapa prinsip yang penting, misalnya dalam kampanye. Kampanye ada terkandung nilai etika dan estetika. Sehingga penanaman pohon demokrasi ini menjadi salah satu tanda dan upaya kita bersama untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demokrasi, serta tumbuh kembang menjadi lebih baik sebagai pelindung,” kata La Ode Abdul Natsir dalam sambutannya.
“Pohon bisa menjadi tempat bernaung saat panas dan memberikan kesejukan. Pohon juga sumber oksigen kita. Kita berharap ke depannya dapat berfungsi baik dan menjadi taman baca atau rumah baca, tinggal dikembangkan kreativitasnya,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Di tempat itu, Ketua KPU Konut, Syawal Sumarat menyampaikan, penaman pohon demokarasi dan pencanangan rumah pintar demokrasi menjadi tanda kesiapan KPU Konut menyukseskan pemilu kepala daerah di wilayah Bumi Oheo yang transparan, jujur, berdaulat, dan adil. (b)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati
