ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SPBU Kecamatan Rumbia, Selasa (8/5/2018) kemarin.
Dalam sidak yang melibatkan lintas komisi itu ditemukan aktivitas menyimpang di samping Kos-kosan Barokah, tepatnya di samping SPBU tersebut.
Dewan menduga ada indikasi komersil yang dilakukan beberapa oknum dari pihak distributor dan pembeli, sehingga kerap terjadi kelangkaan BBM jenis solar dan bensin di daerah itu.
Wakil Ketua Komisi II (dua), DPRD Bombana mewakili seluruh lintas komisi, Anwar mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa ada indikasi penyalahgunaan penyaluran BBM di SPBU Rumbia, sehingga terjadinya kelangkaan. Atas dasar laporan tersebut, DPRD segera mengambil inisiatif untuk melakukan sidak di SPBU tersebut.
” Berangkat dari laporan itu, saya bersama teman-teman dari komisi I, II dan III segera turun sidak. Awalnya kami tidak yakin dan setelah kami masuk ternyata benar. Hasilnya, kami melihat beberapa orang yang tengah menyedot bahan bakar dari kendaraan yang digunakan ke jejeran jergen yang ada. Lokasinya tepat di samping kos-kosan Barokah samping Pertamina Rumbia,” ungkap Anwar yang dikonfirmasi di Rumbia, Rabu (9/5/2018).
Saat mengecek di SPBU tersebut, pihaknya melihat ada beberapa mobil tua berjejer.
” Kita juga heran kenapa ketika solar masuk pagi dan biasa habis di pukul 09.00 Wita. Padahal stok yang masuk sudah diukur dengan stok pengisian dalam satu kali masuk sebanyak 8 KL. Ternyata ada indikasi pendistribusian yang non prosedural , padahal aturan SPBU sangat jelas aturan mainnya,” beber Anwar.
Pelaksana pimpinan SPBU Rumbia, Reni membenarkan adanya ulah masyarakat yang kerap membandel hingga mempengaruhi masyarakat hingga ikut- ikutan membandel.
” Kami juga risih dengan adanya konsumen yang membandel. Kami juga mengerti karena persoalan mata pencarian mereka. Ketika ditegur selalunya membandel. Masyarakat juga pulang balik mengisi solar, makanya stok cepat habis,”kata Hj. Reni di ruangannya, Kamis (10/5/2018).
Untuk mengatasi masalah itu, lanjut Reni, pihaknya melibatkan personel TNi untuk menjaga dan mencegah pengisian BBM yang berlebihan.
“Nanti kita lihat apakah masih akan ada lagi yang membandel setelah ada aparat TNI yang siaga,” tutupnya. (A)