Sidak ke BKD, Bupati Konsel Temukan Banyak Pegawai Absen

Sidak ke BKD, Bupati Konsel Temukan Banyak Pegawai Absen
SIDAK BUPATI KONSEL - Bupati Konsel Surunuddin Dangga saat berdiskusi dengan Plt Kepala BKD Konsel Yuliana diruang kerja BKD setempat, Selasa (30/8/2016). Bupati gelar Sidak karena mengingginkan disiplin dimulai dari BKD, namun sekitar 30 persen ternyata tidak hadir. (Irfan Mualim/ZONASULTRA.COM)
Sidak ke BKD, Bupati Konsel Temukan Banyak Pegawai Absen
SIDAK BUPATI KONSEL – Bupati Konsel Surunuddin Dangga saat berdiskusi dengan Plt Kepala BKD Konsel Yuliana diruang kerja BKD setempat, Selasa (30/8/2016). Bupati gelar Sidak karena mengingginkan disiplin dimulai dari BKD, namun sekitar 30 persen ternyata tidak hadir. (Irfan Mualim/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga melakukan  Inspeksi Mendadak (Sidak) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Selasa (30/8/2016). Dalam sidak itu bupati menemukan 30 persen pegawai BKD  tidak datang berkantor.

Sidak dilakukan sekitar  pukul 10.00 wita.  Bupati mengecek dan mengabsensi langsung daftar hadir para pegawai. Dan menemukan puluhan pegawai yang tidak hadir.

Surunuddin menyesalkan  temuan itu, sebagai instansi yang mengurus kepegawain seharusnya BKD yang sedianya diharapkan mencontohkan sikap kedisiplinan bgi para Aparatur Sipil Negara  di Konsel.

“Ini yang kita koreksi, diinstansi lain juga ada. Sidak ini saya lakukan untuk meneribkan para pegawai,” ujar bupati.

Dari temuan itu, Surunuddin pun meminta kepada Kepala BKD setempat untuk memberikan panggilan terhadap pegawai yang tidak hadir.

“Kalau dulu, sarana dan prasarana belum lengkap seperti lampu mati dan komputer, maka boleh saja.

Sekarang, masing-masing kantor sudah memiliki mesin genset, jadi tidak ada alasan lagi,” terangnya

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD Konsel, Yuliana mengungkapkan sidak yang dilakukan oleh bupati sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai.

Penyebab ketidak hadiran para pegawai setelah ditelusuri salah satunya disebabkan sejumlah pegawai yang  berdomisili di ibukota provinsi,  Kota Kendari,  hingga mempengaruhi kinerja mereka. (C)

 

Reporter Irfan Mualim
Editor Tahir Ose