ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi bibit siklon tropis 94W yang terjadi di Samudra Pasifik dari timur laut Papua. Sulawesi Tenggara (Sultra) pun disebut sebagai salah satu wilayah yang akan terdampak.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Sultra, Faizal Habibie mengatakan bahwa memang benar pada 12 April telah terpantau ada bibit siklon 94W di Samudra Pasifik dari timur laut Papua dan pada tanggal 14 April sudah menjadi siklon tropis Silugae. Kata dia, siklon tropis ini berbeda dengan siklon tropis Seroja karena memang terjadi di utara Indonesia.
“Dampak tidak langsungnya pada wilayah-wilayah yang ada di Indonesia bagian utara paling dekat Sulawesi bagian utara,” ujar Faizal saat ditemui Zonasultra di kantornya pada Rabu (14/4/2021).
Lanjutnya, di Sultra dampak siklon Silugae ini tidak signifikan karena memang saat ini hujan-hujan yang terjadi diakibatkan oleh faktor-faktor lokal. Berdasarkan pemantauan BMKG Sultra dari minggu lalu, 3 hari lalu dan seminggu ke depan, tinggi gelombang masih relatif aman, di mana tinggi gelombang terbesar masih di bawah satu meter untuk wilayah Sultra.
Sementara itu kecepatan angin 5 sampai 20 km/jam. Faizal menjelaskan, Hal ini menandakan bahwa wilayah Sultra masih relatif aman untuk segala aktivitas cuaca. Namun, di daratan masih perlu diwaspadai karena Sultra masih masuk musim hujan. Artinya masih akan ada peningkatan curah hujan meskipun tidak setiap hari.
Faizal mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena musim hujan belum berlalu dan akan terus berlangsung sampai bulan Juni. Dia menyebutkan bahwa biasanya untuk Kota Kendari terjadi peningkatan kembali di bulan Juni dan setelahnya, di bulan Juli atau Agustus sudah mulai musim kemarau.
“Tapi memang perlu di waspadai untuk di langit kita, baik di lautan maupun di daratan masih terjadi anomali perubahan cuaca yang signifikan,” tutupnya. (A)
Penulis: M11
Editor: Muhamad Taslim Dalma
