Silakan Menikmati Keindahan Pulau Sara’a, Cantiknya Kebangetan

Silakan Menikmati Keindahan Pulau Sara’a, Cantiknya Kebangetan
Pulau Sara’a. Foto: manadoposonline
Silakan Menikmati Keindahan Pulau Sara’a, Cantiknya Kebangetan
Pulau Sara’a. Foto: manadoposonline

 

ZONASULTRA.COM, SULAWESI UTARA – Anda yang senang berlibur ke tempat nan tenang harus memasukkan Pulau Sara’a dalam daftar destinasi yang wajib dikunjungi. Pulau yang berada di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) itu dijamin akan membuat travelista betah.

Begitu tiba di Pulau Sara’a, travelista seolah tak mau mengerdipkan mata. Pasir putih bak tepung sudah menyambut. Pantulan sinar matahari membuat hamparan pasir putih itu bak butiran kristal.

Gradasi air laut tiga warna melengkapi keindahan pulau di ujung utara Sulut itu. Saking cantiknya, Pulau Sara’a disebut-sebut mirip Maladewa. Travelista bisa melakukan banyak kegiatan menyenangkan di tempat itu. Salah satunya snorkeling.

Wisatawan akan disuguhi pemandangan bawah laut yang cantiknya kebangetan. Terumbu karang dan habitat ikan-ikan warna-warni seperti akuarium raksasa, yang membuat tabung oksigen 12 kg pun serasa tidak cukup untuk menjelajahi surga di dalam air itu.

Untuk menuju Pulau Sara’a, travelista harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit menggunakan kapal kecil. Tarif sewa kapal kecil sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Tenang, tarif itu akan terbayar lunas dengan keindahan Pulau Sara’a.

Baca Juga : Kemenpar Siap Dongkrak SDM Pariwisata di Wakatobi

Saat ini, Pulau Sara’a sudah menjadi salah satu rencana besar Pemkab Kepulauan Talaud. Pemkab terus berusaha mengenalkan pulau nan indah itu kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggelar Festival Pulau Sara’a yang berbarengan dengan HUT ke-15 Kepulauan Talaud, Senin (3/7) lalu.

Saat itu, sekitar lima ribu wisatawan tumplek blek menikmati berbagai acara di Pulau Sara’a. Warga juga mengikuti berbagai lomba. Misalnya, tarik tambang dan perahu hias.

Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip mengatakan, pihaknya memang sedang menggejot pariwisata. Mulai menyusun kalender event, promosi, hingga membenahi infrastruktur. “Semuanya dalam rangka meningkatkan program pariwisata di daerah. Sebab, Talaud memiliki banyak potensi wisata alam yang memesona dan unik,” kata Sri.

Meminjam istilah Menteri Pariwisata Arief Yahya, Pemkab Kepulauan Talaud sedang menerapkan jurus atraksi, amenitas, dan akses (3A) yang selalu digaungkan peraih Marketeer of The Year 2013 itu.

“Di pulau ini telah dibangun sejumlah cottage dan prasarana air bersih. Agar benar-benar eksotis, Pulau Sara’a tetap biarkan kosong tanpa penghuni. Atmosfer pulau terasa berbeda kalau tanpa penghuni,” ujar Sri.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang tak bisa menutupi kekagumannya terhadap pesona Pulau Sara’a. Dia mengatakan Pulau Sara’a merupakan destinasi wisata wilayah perbatasan alias cross border yang menjanjikan. “Keindahan pulau ini menjadi kekayaan daerah,” ujar Daniel.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Association Of Indonesia Travel Agents/ASITA) Sulut Merry Karouwan mengatakan, pihaknya akan berjuang memopulerkan Pulau Sara’a.

Dengan begitu, pulau nan cantik tersebut bakal makin dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. “Ini pulaunya memang keren. Saya akan ikut mempromosikan keindahan pulau cantik ini. Pulau Sara’a akan masuk dalam daftar tur wisata,” kata Merry.

Baca Juga : Pesona Danau Toba Melebihi Dugaan Investor Singapura

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Pariwisata Robert Waloni yang juga menghadiri festival tersebut meyakini Pulau Sara’a akan menjadi idola wisatawan. “Talaud memang keren. Pesona alam di Pulau Sara’a sangat indah. Saya yakin Pulau Sara’a mendunia,” ujar Robert.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, atraksi Pulau Sara’a di Talaud, di pulau jauh di bagian utara Sulawesi itu tidak ada yang meragukan. Underwater nya sangat bagus, berkelas dunia, pasirnya juga putih bersih, antar pulaunya juga bagus. “Saya yakin, atraksinya bagus,” ungkap Arief Yahya.

Tetapi, untul menjadi destinasi yang hebat itu atraksi saja tidak cukup. Harus disupport oleh dua A yang lain, akses dan amenitas. “Nah, dua A inilah yang masih harus diperbaiki. Akses menuju ke sana masih belum banyak, amenitas seperti hotel, resort, restoran, souvenir shop, dan lainnya,” kata Arief Yahya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini