ZONASULTRA.COM, KENDARI- Kandidat calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), LM Sjafei Kahar berharap bisa menggunakan partai Golkar sebagai kendaraan politiknya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) 2018 mendatang.
Namun kekisruhan diinternal partai berlambang pohon beringin itu, dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kader-kader Golkar di daerah termasuk dirinya.
“Sebagai kader partai Golkar, tentunya saya memiliki hak yang sama untuk diusung dalam Pilgub nanti. Tetapi untuk saat ini kami masih menunggu bagaimana hasil keputusan hukum mengenai sengketa diintern golkar,” kata Sjafei yang ditemui di kediamannya, Rabu (27/1/2016).
Meski pelaksanaan Pilkada masih kurang lebih dua tahun lagi, namun saat ini ia lebih fokus meningkatkan elektabilitas dan popularitas dirinya di masyarakat, dengan melakukan berbagai kegiatan politik di masyarakat.
Terkait kesepakatan dengan Bupati Kolaka Utara, Rusda Machmud untuk berpasangan di Pilgub mendatang, mantan Bupati Buton dua periode itu menegaskan bahwa kesepakatan yang telah dibangun sudah menjadi harga mati.
Adapun nantinya siapa yang akan menjadi 01 atau 02, akan ditentukan dari hasil survei antara Rusda Machmud dengan dirinya. Bagi yang memiliki elektabilitas lebih baik, maka dia lah yang akan menjadi 01.
“Kami telah memiliki kesepakatan bersama bahwa jika saya lebih tinggi survei maka saya yang maju menjadi 01, begitu pula sebaliknya,” ujarnya.
Sjafei menegaskan, dalam survei nantinya tidak akan ada rekayasa agar salah satu dari mereka berdua diuntungkan. Sebab dia bersama Rusda Machmud telah bersepakat untuk menjadi pemenang di Pilkada mendatang.
Penulis : M Rasman Saputra
Editor : Rustam