ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menjadi salah satu sekolah yang diprogramkan pemerintah sebagai sekolah revitalisasi, SMKN 1 Kendari menghadirkan beberapa terobosan baru untuk memenuhi program tersebut, salah satunya meresmikan bank sekolah.
Bank sekolah ini diresmikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio dan Kepala Kepala SMKN 1 Kendari, Ali Koua, Senin (2/9/2019) sore.
Kepala SMKN 1 Kendari, Ali Koua mengatakan, bank sekolah ini salah satu upaya membawa industri ke sekolah. Pada saat tamat, siswa tidak lagi asing dengan dunia industri, terlebih yang berhubungan dengan jurusannya saat sekolah.
“Untuk itu kami hadirkan bank sekolah. Bank ini dikelola langsung oleh siswa jurusan akuntansi, dan diawasi oleh guru. Mereka juga telah dilatih khusus oleh BTN, selaku mitra kami untuk pengelolaan bank sekolah ini,” kata Ali usai persemian bank sekolah di SMKN 1 Kendari.
Kata Ali, bank sekolah ini bertujuan mengedukasi siswa agar lebih familiar dengan tabungan. Jika mereka memiliki sisa uang jajan bisa disimpan di bank itu dan bisa diambil sewaktu-waktu. Sedangkan untuk siswa jurusan akuntansi agar mereka memiliki pengetahuan awal tentang perbankan.
(Baca Juga : SMKN 1 Kendari Siapkan Kelas Industri Untuk Tahun Ajaran Baru)
“Kalau misalkan dananya sudah banyak, pada saat lulus dan ada alumni yang ingin buka usaha bisa meminjam modal di situ,” kata Ali.
Sementara Gubernur Sultra, Ali Mazi mengungkapkan SMK harus menyelenggarakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan tenaga kerja, dunia usaha maupun industri. Untuk itu, pihaknya mengapresiasi adanya inovasi dari SMKN 1 Kendari mengadakan bank sekolah, kelas industri, dan beberapa terobosan lainya yang diharapkan membuat siswa terbiasa dengan dunia usaha.
“Saya harap, SMK di Sultra juga dapat melakukan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Ali Mazi.
Selain bank sekolah, dihari yang sama SMKN 1 Kendari juga meresmikan beberapa hal lainnya untuk memenuhi revitalisasi tersebut, yakni peresmian kelas industri, kantin sehat, serta teaching factory.
(Baca Juga : Pamerkan Karya Siswa, SMKN 2 Kendari Dirikan Gedung Technopark)
Untuk kelas industri, kata Ali, merupakan satu kelas di jurusan bisnis dan pemasaran online, para siswa akan dibuat lebih dekat dengan dunia indutri dengan menghadirkan pemateri langsung dari dunia usaha.
Sedangkan teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. (b)
