ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kendari sedang mencari 1 orang tenaga pengajar untuk mata pelajaran muatan lokal (Mulok) bahasa daerah Tolaki.
Kepala SMPN 7 Kendari Jumrin Side mengatakan, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang mewajibkan setiap sekolah dasar (SD) dan SMP di Kendari memasukkan bahasa daerah Tolaki dalam kurikulum merdeka masing-masing sekolah.
“Tentu ini adalah salah satu rencana yang bagus untuk mengembangkan kearifan lokal yang ada di Kota Kendari. Tentu ini tidak berujung pada pengetahuan bahasa, tetapi juga lainnya seperti kerajinan tangan, budaya dan lainnya,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya pada Senin (11/9/2023).
Ia mengatakan bahasa Tolaki telah dicanangkan masuk dalam kurikulum SMPN 7 Kendari. Sebagai pimpinan, ia masih mencari sosok guru yang tepat untuk mengajar bahasa Tolaki.
Jumrin mengaku sangat berhati-hati dan tidak asalan dalam memilih guru bahasa tersebut. Pasalnya, bahasa daerah Tolaki diakuinya sangat spesifik, tidak sekadar guru yang bisa mengajar.
Sesuai dengan harapan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, tenaga pengajar bahasa Tolaki harus berkualitas, dalam hal ini menyandang gelar sarjana (semua jurusan).
Kemudian merupakan warga asli Tolaki yang memahami betul bahasa Tolaki, dan mengerti kearifan lokal Tolaki lainnya serta bersertifikat pendidik.
Ia mengatakan guru di SMPN 7 Kendari cukup terbatas dengan rombel yang juga cukup terbatas. Sehingga jika memaksakan untuk mencari guru yang ada di dalam sekolah untuk mengajar bahasa tersebut akan sedikit kesulitan.
“Karena mayoritas yang mengajar di sini bukan berlatar belakang suku tertentu (Tolaki) tetapi suku lain. Jadi kita harus cari figur yang bisa mengajar bahasa Tolaki,” tambahnya.
Untuk sementara, bahasa Tolaki di SMPN 7 Kendari akan diajarkan pada siswa-siswi kelas VII sambil menunggu perbaikan selanjutnya dengan menghadirkan buku-buku bahan ajar dan sebagainya.
Jumrin mengaku kurikulum bahasa daerah Tolaki pernah muncul di tahun sebelum kurikulum 2013 sebagai mulok di tingkatan SMP.
Ia harap pemerintah bekerja sama dengan satuan pendidikan, sekolah bisa dipercaya untuk merekrut guru-guru yang berkompeten dan bisa membawa diri sesuai dengan kapasitasnya sebagai orang Tolaki. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati