ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), dianggap gagal memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan terkait status obyek wisata pulau Labengki.
Kegagalan tersebut diungkapkan Ashari, salah satu pegiat lingkungan. Kata Ashari, sikap setengah hati yang diperlihatkan para wakil rakyat dalam menangani persoalan wisata Labengki memberikan gambaran, jika sesungguhnya para legislator tidak memiliki taring yang kuat.
“Mereka (DPRD) itu wakil kita, tapi apa yang dihasilkan pada saat hearing tidak memberikan dampak bagi masyarakat Labengki,” kata Ashari, Minggu (18/9/2016).
Ashari pun menduga, ada kongkalikong antara pihak pengembang wisata dalam hal ini PT Labengki Nirwana Resot dengan salah satu komisi di DPRD Konut. Pasalnya, pada saat rapat dengar pendapat (RDP), Senin lalu (22/8/2016) bersama pihak pengembang, salah satu pimpinan komisi tidak hadir.
Dikatakannya, polemik wisata Labengki melibatkan seluruh komisi untuk membahasnya. Namun mirisnya, ketua komisi III yang membidangi pariwisata, Samir tidak hadir.
“Ini yang patut dipertanyakan, alasan ketidakhadiran pada saat RDP. Wisata Labengki itu dibawah naungan Komisi III,” ujarnya.
“Bagaimana mau selesaikan masalah Labengki, kalau pimpinan komisi saja sudah tidak kompak,” katanya dengan nada kesal.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Konut Rasmin Kamil, enggan mengomentari ketidakhadiran Ketua Komisi III Samir pada saat RDP pekan lalu.
“Kalau masalah pariwisatanya, saya kira ada komisinya yang menaungi. Sangat tidak elok kalau saya menanggapinya,” ucap Rasmin.
Kata Rasmin, dari sisi pemerintahan dan hukum, PT Labengki Nirwana Resor diakuinya belum mengantongi izin. Sehingga pada saat RDP, dirinya merekomendasikan pihak pengembang menghentikan aktifitas sambil mengurus seluruh kelengkapan dokumen.
“Saya persilahkan teman-teman untuk melakukan penelusuran lebih jauh,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Komisi C Samir yang dihuhungi beberapa kali melalui telepon selularnya tak pernah aktif. (A)
Reporter : Murtaidin
Editor : Jumriati