ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabar bahwa Imran akan diganti dari jabatannya sebagai Ketua Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra) berhembus kencang di internal kader partai besutan Prabowo itu. Imran kabarnya akan digantikan oleh Prof. La Ode Masihu Kamaluddin.
Saat dikonfirmasi Senin (18/9/2017) kemarin, Legislator Gerindra di DPRD Sultra Ikhsan Ismail tak menampik adanya isu tersebut dan bahkan sedang jadi pembahasan hangat intenal kader. Namun Ikhsan belum mau memberi komentar di Media.
Menanggapi hal itu, Masihu mengatakan soal kabar tersebut Imranlah yang paling mengetahui secara pasti kebenarannya. Jika ada pergantian di Gerindra Sultra, pastilah sudah menjadi kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
“Kita lihat saja perkembangan. Saya dengar dia (Imran) diajak ketemu ketua umum (Prabowo) dan apa omongan ketua umum terhadap dia, cek saja sama dia,” tutur Masihu yang juga Rektor Universitas Lakidende, melalui telepon selulernya di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Soal kedekatannya dengan Gerindra, Masihu mengaku merupakan teman lama Prabowo dan sampai kini sering berdiskusi membahas masalah bangsa. Bahkan Masihu baru saja bertemu dengan Prabowo jam 1 dini hari tadi dan pada Senin (18/9/2017) malam Masihu juga ikut rapat bersama dengan pengurus DPP Gerindra.
Berita Terkait : Ketua DPD Gerindra Sultra Diisukan Diganti Masihu, Ini Jawaban Imran
Terlepas dari isu pergantian ketua Gerindtra, Masihu mengaku tertarik jadi pengurus partai politik apalagi untuk kemenangan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra tahun depan. Meskipun Masihu adalah profesor dan menjabat rektor namun tak jadi soal jika harus bergabung dengan partai politik.
“Saya kan bukan PNS. Kita kan swasta. Contohnya Rahmawati, anaknya Bung Karno itu adalah rektor Universitas Bung Karno tapi dia juga pengurus partai,” tutur Masihu.
Di tempat terpisah, Imran mengaku sudah lama mendengar kabar bahwa dirinya diganti dari jabatan ketua Gerindra. Semua merupakan kewenangan DPP, jika dianggap tidak bisa lagi membesarkan partai maka Imran tak akan mempersoalkan keputusan DPP.
“Bisa jadi karena saya kan dulu dipercayakan untuk membesarkan partai. Kalau itu ada pemikiran lain dari DPP tidak tahu yah,” ucap Imran ketika ditanya tentang pergantian dirinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ZONASULTRA.COM, pergantian itu disebabkan karena Imran ngotot mendukung Asrun pada Pilgub 2018 yang tidak lain adalah besannya sendiri. Sementara DPP Gerindra merekomendasikan La ode Masihu Kamaluddin untuk maju di Pilgub. (A)
Reporter: Muhammad Taslim Dalma
Editor: Abdul Saban