ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melanjutkan sosialisasi kepemiluan kepada para pelajar di Kota Kendari. Hari ini, Jumat (16/11/2018) Bawaslu menggelar sosialisasi di SMAN 1 Kendari.
Dalam sosialisasi ini, siswa kelas XII IPS 2, Givariansyah melontarkan pertanyaan tentang status mantan narapidana korupsi yang ikut nyaleg. Pertanyaan itu dilontarkan di hadapan Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu dan Ketua Bawaslu Kota Kendari Sahinuddin.
“Saya mau tanya bagaimana dengan mantan koruptor yang jadi calon. Apakah ada juga di Sulawesi Tenggara? Kalau ada, apakah betul nanti di saat mencoblos ada tanda khususnya?,” tanya Givariansyah.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Hamiruddin Udu mengatakan untuk Sultra tidak ada satu pun mantan napi korupsi yang ikut nyaleg. “Kalau di sini itu tidak ada. Karena sebelum keluarnya putusan MA, mereka semua sudah mengundurkan diri,” kata Hamiruddin Udu.
Setelah sosialisasi Bawaslu selesai, Givariansyah menyampaikan harapannya di pemilihan calon legislatif 2019 nanti, masyarakat tidak memilih caleg yang pernah terlibat kasus korupsi.
(Berita Terkait : Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, Bawaslu Sosialisasi ke SMAN 4 Kendari)
“Berhubung sekarang Indonesia kan darurat korupsi, sebenarnya nda usah diloloskan jadi caleg itu yang pernah korupsi. Tapi kalaupun diloloskan saya yakin ji tidak terpilih karena kita juga sebagai pelajar sudah cerdas memilih,” terang Givariansyah. (B)
