ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepergian mantan Bupati Konawe Selatan (Konsel) Imran, untuk selama-lamanya menyisahkan duka di hati para legislator DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra). Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang menilai almarhum Imran sebagai mentor yang baik dan senior yang mengayomi.
Ketua DPD Demokrat Sultra itu mengatakan, Imran merupakan seorang tokoh penting Sultra yang banyak berkontribusi, utamanya untuk Konsel. Bagi Endang, Imran dianggap sebagai guru politik dan sebagai orang tua.
“Birokrat senior serta politisi. Negarawan yang berintegritas dan bapak pembangunan Konsel. Selamat jalan, insyaallah Husnul Khatimah. Damai di sisiNya,” kata Endang melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020).
Hal senada juga disampaikan Rasyid. Anggota DPRD Sultra itu menganggap Imran sebagai mentor dalam karir politiknya. Sebagai bapak pembangunan Konsel, almarhum Imran dianggap murah hati dan sosok orang tua yang baik bagi Rasyid.
“Pak Imran adalah sosok orang tua yang baik selama saya kenal beliau, dan beliau menganggap saya seperti anak sendiri. Sebab almarhum bapak dan ibu saya satu sekolah dengan beliau di SMEA Kendari. Dan dua periode saya di DPRD Konsel beliau selalu menjadi mentor,” tutur Rasyid.
Baca Juga : Imran, Anggota DPR RI Asal Sultra Tutup Usia
Sementara itu, Syamsul Ibrahim mengatakan almarhum Imran semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang sangat berkarakter dan berjiwa sosial yang sangat tinggi. Almarhum mampu bergaul dengan siapa saja dan diterima oleh semua kalangan.
“Tak heran begitu ada kabar beliau meninggal dunia, semua orang merasa kehilangan, termasuk kami,” ujarnya.
Anggota DPR RI daerah pemilihan Sultra Imran, meninggal dunia pada Sabtu 28 Maret 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari sekira pukul 00.08 Wita. Kabar duka ini diketahui dari kerabatnya anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim melalui status facebooknya tadi malam.
Berdasarkan informasi yang diperoleh zonasultra.id, Ketua DPD Gerindra Sultra itu meninggal karena penyakit komplikasi. Sebelum meninggal, Imran sempat beberapa kali melakukan cuci darah akibat penyakit dideritanya.
Imran merupakan salah satu politikus Sultra yang sukses. Sebelum duduk di DPR RI periode 2019-2024, ia pernah menjabat Bupati Konsel dua periode, dari tahun 2005 hingga 2015.
Sebelum masuk dunia politik, pria kelahiran Tawanga, Kabupaten Konawe, 11 Mei 1952 itu, adalah birokrat di masa Gubernur Sultra La Ode Kaimuddin. Sebelum menjadi bupati, ia pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Konsel pada 2003-2005.
Imran meninggalkan enam orang anak yakni Buburanda Imran, Ulfiandani Sultriany Imran, Wahyu Ade Pratama Imran, Siska Karina Imran, Muamar Ashrawi Imran dan Yeli Asta Siu-siu Imran. Imran bahkan sempat mengantarkan Siska Karina Imran menjadi Wakil Walikota Kendari. (a)
Berikut perjalanan karir Imran dikutip dari wikipedia.
Riwayat Pendidikan
- SR Pehanggo (1965)
- SMP Kendari (1968)
- SMEA Kensari (1971)
- Universitas Haluoleo (1978)
- S1 Ilmu Pemerintahan Jakarta (IIP) (1983)
- S2 Universitas Hasanuddin (Unhas) (2001)
Riwayat Pekerjaan
- Kepala Seksi Lembaga-Lembaga Desa Direktorat Pembangunan Desa Provinsi Sultra (1985–1989)
- Kepala Bagian Tata Usaha Direktorat Pembanguna Desa Provinsi Sultra (1989–1992)
- Kepala Kantor PMD Kabupaten Kendari (1992–1995)
- Kepala Dinas PMD Kabupaten Kendari (1995–1999)
- Kepala Bappeda Kabupaten Kendari (1999–2002)
- Sekretaris Daerah Kabupaten Kendari (2002–2003)
- Penjabat Bupati Konawe Selatan (2003–2005)
- Bupati Konawe Selatan (2005–2010)
- Bupati Konawe Selatan (2010–2015)
Riwayat Organisasi
- Wakil Ketua DPD KNPI Kendari (1985–1988)
- Ketua Biro PMD KNPI Sultra (1988–1991)
- Wakil Ketua KORPRI Kendari
- Ketua PERKEMI Kendari
- Ketua Pengda Sepakbola Kendari (2000)
- Wakil Ketua ICMI Kabupaten Kendari
- Pengurus Lembaga Adat Sultra (1999–2004)
- Ketua Ikadik Pamong Praja Kendari (2002)
- Ketua SOKSI Konsel (2008)
- Ketua KONI Konsel (2004–2008)
- Ketua DPD Partai Demokrat Sultra (2006–2011)
- Ketua DPD Partai Gerindra Sultra (2016 sampai sekarang)
Kontributor : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki