ZONASULTRA.COM, KENDARI – Duet Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam dan Saleh Lasata , bulan Februari ini genap berusia 10 tahun.
Beragam prestasi dan kesuksesan pembangunan berhasi diraih oleh pasangan kepala daerah dengan tagline NUSA. Sejak awal kepemimpinannya pada tahun 2008 silam, NUSA adalah sosok idealis dan selalu mendapatkan apresiasi dari kepala daerah baik itu bupati dan wali kota di Sultra.
Hubungan pasangan gubernur dan wakil Sultra dikenal sangat awet, dan bisa menjadi contoh kepemimpinan bagi kepala daerah lainnya.
Bupati Buton Tengah (Buteng), Samahuddin sangat mengapresiasi kepemimpinan NUSA yang tetap awet hingga satu Dasa Warsa.
“Beliau (Nur Alam) merupakan sosok visioner yang selalu bijaksana dan memberikan toleransi tinggi kepada siapa saja,” ujarnya.
Tak lupa, ucapan terima kasih tak terhingga ia sampaikan kepada sosok Nur Alam karena disadar betul bahwa posisinya saat ini sebagai Bupati Buteng tidak lepas dari jasa Nur Alam. Meskipun belum bertatap muka secara langsung ketika dirinya belum menjadi bupati, namun Nur Alam selalu memberikan ruang bagi siapa saja jika ingin mengembangkan potensi dirinya.
“Saya dibesarkan di Dinas PU Sultra selama puluhan tahun menjadi kontraktor. Selama bermitra saya juga tidak pernah bertatap muka langsung, dengan beliau begitu juga saat mencalonkan diri,” ungkapnya.
“Saat saya maju saya merasa betul-betul diberikan ruang sampai akhirnya saya terpilih,” kenangnya.
Samahuddin sangat menyadari betul bahwa
Terbentuk Buton Tengah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) beberapa tahun silam, disadari Samahuddin tak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh sosok Nur Alam.
“Saya tahu betul siapa yang punya perjuangan, sampai akhirnya Buteng bisa mekar,” terangnya.
Olehnya itu, ia berharap agar sosok pimpinan berikutnya juga harus banyak belajar kepemimpinan Nur Alam- Saleh Lasata yang dinilainya sangat luar biasa sukses. (*)
Penulis : Kiki