ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, H. Ikbal Ismail melaporkan keadaan cuaca di Arab Saudi baik di Makkah maupun di Madinah mencapai 48 derajat celcius.
Hal tersebut disampaikan saat pelepasan jemaah calon haji Sultra dan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung pada kloter 8-UPG pada Jumat (24/6/2022) dari Makassar pukul 04.20 WITA dini hari, dan diperkirakan tiba di Jeddah pada hari yang sama pukul 12.10 waktu Arab Saudi.
Kloter tersebut terdiri dari Kolaka 1 jemaah, Konsel 23 jemaah, Bombana 47 jemaah, Butur 14 jemaah, Koltim 60 jemaah, dan 1 orang petugas yang menyertai jemaah. Selain itu, dalam kloter 8-UPG ini juga bergabung jemaah asal Takalar, Maros, dan Palopo, Sulawesi Selatan.
Melihat situasi cuaca tersebut, Plh. Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sultra, Hj. Yuni Susilowati mengimbau kepada jemaah haji asal Sultra untuk senantiasa menjaga kesehatan dan tidak melakukan aktivitas yang kurang penting karena cuaca begitu panas.
“Jaga kesehatan, pakai alas kaki karena cuaca di sana panas, cukup minum, makan dan istirahat, serta jaga kebersamaan, persatuan, persaudaraan, serta tetap rukun agar membawa nama baik Sultra dan Indonesia,” ucap Yuni melalui pesan WhatsApp.
Dikutip dari klinikdokter.com, sekitar 48 derajat celsius dapat menimbulkan gejala asma. Saat udara cenderung panas, seseorang khususnya penderita asma akan lebih mudah terserang stres sehingga bisa memengaruhi fisiologi saluran pernapasan dan menyebabkan kekambuhan sesak napas.
Selain itu, musim panas juga biasanya lebih berpolusi dan banyak asap ketimbang musim-musim lainnya. Hal ini akan mengakibatkan penderita asma akan lebih sensitif terhadap hal tersebut.
Saat suhu di luar mencapai 48 derajat celcius, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat agar bisa bertahan. Untuk mengimbanginya, disarankan untuk minum cukup air agar tubuh bisa memproduksi keringat.
Bila dehidrasi, tubuh tidak dapat menghasilkan keringat sehingga suhu tubuh akan meningkat. Pada suhu tersebut, akan terjadi serangan panas (heat stroke).
Gejala yang dialami antara lain pusing, mual, muntah, kulit kemerahan, detak jantung meningkat, dan sakit kepala. Sebelum terjadi serangan panas, cuaca panas dan dehidrasi akan menyebabkan kelelahan akibat panas.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain kulit menjadi dingin, keringat mengucur deras, pusing, dan sakit kepala. Untuk itu, Yuni menyarankan untuk minum air dingin atau minuman olahraga (sport drink) agar tidak menjadi serangan panas. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati