ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sejumlah peserta pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 menyampaikan suka dukanya dalam kunjungan pertamanya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Cahyo mengatakan sambutan masyarakat Sultra mulai dari pertama kali membuka stan di kawasan pameran sangat antusias dan ramah.
“Kita baru buka mas pengujung udah beli produk kami kita kelabakan juga mas,” ungkap Cahyo saat ditemui, Sabtu (2/11/2019).
Dirinya pun menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara karena sudah dilayani dengan baik. Cahyo berharap, acara pameran ini dapat berlangsung meriah hingga penutupan pada tanggal 5 November 2019 mendatang.
(Baca Juga : Pameran Hari Pangan Sedunia di Kendari Mulai Dipadati Pengunjung)
Salah satu hal penting yang menjadi tujuan pelaksanaan pameran HPS ini menurutnya adalah bagaimana seluruh peserta dapat bersinergi dan menjaga kelancaran pameran HPS tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Kota Batu Tri Agus AS saat ditemui menjelaskan melalui kegiatan HPS di Kendari mereka bisa mempromosikan apel sebagai ikon Kota Batu.
Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan antara Pemda Sultra dan Pemkot Batu untuk bekerja sama dalam hal peningkatan penjualan kakao dan apel.
“Misalkan mas, bisa saja kita jual cokelat apel atau apel mete itu kan bisa. Artinya ada kelanjutan nyata dari kegiatan HPS ini,” ujarnya.
Tri pun menilai bahwa antusiasme dan rasa ingin tahu masyarakat Sultra kepada Kota Batu sangat tinggi, pasalnya sejak pagi pengunjung di stan mereka cukup padat. Tidak sedikit pengunjung yang membeli produk mereka.
(Baca Juga : Ada Nadi Pada Kakao di Pudambu, HPS dan Kerinduan Hadirnya Presiden)
Perwakilan dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) Wahyu memberikan tanggapan yang berbeda, ia baru pertama kali ke Kendari namun hal yang membuatnya cukup tidak nyaman adalah kenaikan harga hotel dan biaya rental mobil sangat tinggi.
Wahyu bercerita bahwa harga hotel Rp250 ribu per malam bisa naik menjadi Rp1 juta per malam. “Ini bisa buat orang kapok ke Kendari, dalam hal ini harus PHRI sudah menjaga hal-hal seperti ini,” ungkapnya saat ditemui di stan Pemda Jateng.
Ia berharap bahwa kegiatan pameran ini dapat membuka jalur pasar komoditas pertanian dari Jateng ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk Sultra. Akan tetapi, Cahyo peserta dari DIY menjelaskan kenaikan harga merupakan suatu hal yang wajar terjadi di momen seperti ini.
“Kami jauh jauh hari sudah pelajari sebelum acara ini dimulai bahwa memang untuk harga barang dan jasa disini lebih mahal ketimbang di Jawa dan sekitarnya,” Cahyo menegaskan.
Kabid Pengolahan Dan Pemasaran Perkebunan Dinas Tanaman dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Aceh Azanuddin Kurnia mengatakan bahwa pameran HPS dapat menjadi tempat promosi sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah daerah se-Indonesia dalam hal membagi informasi dan pengetahuan mengenai teknologi pertanian.
Sambutan masyarakat Sultra menurutnya sangat meriah terbukti dengan banyaknya pengujung yang merasakan kopi arabika buatan tim dari Provinsi Aceh. “Semoga acaranya sukses sampai akhir dan masyarakat Sultra terimakasih atas sambutan hangatnya,” katanya.
Untuk diketahui, pelaksaan pameran HPS ke-39 akan digelar mulai hari ini, Sabtu (2/11/2019) hingga Selasa (5/11/2019) di Pelataran Tugu Religi Sultra. (A)