Sultra Jadi Tuan Rumah PRB 2023, Persiapan Dipastikan Matang Minggu Ini

87
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra Muhammad Yusup
Muhammad Yusup

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dipercaya menjadi tuan rumah dalam peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2023 yang akan berlangsung di Kota Kendari pada 9 hingga 15 Oktober mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra Muhammad Yusup mengatakan, pihaknya sangat siap menggelar kegiatan tersebut. Kata dia, saat ini progres persiapannya telah mencapai 90 persen.

“Insyaallah dalam minggu ini kita sudah siap 100 persen. Tempat pelaksanaan dan agenda kegiatan yang dikoordinasikan dengan pusat sudah siap semua,” ungkap Yusup saat ditemui di ruangannya pada Rabu (6/9/2023).

Kegiatan PRB 2023 tersebut akan digelar di tiga tempat di Kota Kendari yaitu tugu eks MTQ, Hotel Claro, dan Kecamatan Soropia.

Selain itu, juga ada fell trip di Pulau Labengki, Konawe Utara (Konut). Kegiatan tersebut dikabarkan akan dibuka oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Dalam kegiatan PRB 2023, banyak dilakukan edukasi-edukasi kepada anak sekolah dan masyarakat yang tidak memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.

” Misalnya di negara-negara maju, seperti di Jepang. Di Jepang itu anak kecil sudah diberikan pemahaman tentang bagaimana menangani bencana, begitu pula di Kanada, Newzeland, Australia. Mereka sudah tahu itu. Kita harapkan di negara kita juga seperti itu,” tambahnya.

Untuk merealisasikan PRB di seluruh wilayah Sultra, BPBD Sultra membentuk forum PRB di 17 kabupaten kota. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif dalam rangka pengurangan resiko bencana.

Terlebih pada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk bisa memahami tentang bagaimana penanggulangan bencana utamanya dengan bekerja sama dengan semua pihak. Hal itu guna meminimalisir korban yang lebih banyak apabila terjadi bencana.

Kata Yusup, BPBD di 17 Kabupaten Kota di Sultra juga telah memiliki program masing-masing untuk penanggulangan bencana. Ia harap BPBD di daerah itu terus melakukan sosialisasi penanggulangan bencana sampai pada tingkat masyarakat yang paling rendah.

“Contoh, daerah-daerah yang ada di kepulauan. Itu mereka sudah bentuk yang namanya forum-forum, bahkan sampai pada karang taruna peduli bencana yang terus berkolaborasi dengan semua pihak yang ada di daerahnya,” tutur Yusup. (B)

 

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini