ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Konawe Utara berencana melakukan penambahan jumlah guru tidak tetap (GTT) di daerah itu. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah yang tersebar di 13 kecamatan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas P dan K Konut Lapeha mengatakan, jumlah GTT pada tahun 2016 lalu sebanyak 400 orang. Namun, pada tahun 2017 ini dilakukan pengurangan sehingga GTT yang ada berdasarkan SK bupati tinggal 360 orang.
Lanjut Lapeha, pengurangan yang dilakukan akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah. Pengurangan itu dampak pada kurangnya tenaga pendidikan. Karena para honorer ini ditugaskan untuk memegang satu mata pelajaran atau bidang studi di sekolah.
“Tahun depan kita berencana menambah kuota GTT menjadi 600 orang,” ujar Lapeha, Sabtu (16/9/2017).
Selain menambah kuota, Dinas PK Konut juga bakal menaikkan honor para GTT. Mengingat, pekerjaan para GTT tidak dapat disamakan dengan pegawai harian lepas (PHL) yang ada di instansi-instansi pemda.
“Mereka (GTT) itu datang di sekolah mengajar, berhadapan langsung dengan murid-murid penerus bangsa,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini besaran honor GTT di Konut disamakan dengan honor pegawai harian lepas (PHL) dengan besaran bervariasi mulai dari Rp 250 ribu untuk SMA, Rp 300 ribu untuk diploma, dan Rp 350 ribu untuk S-1.
“Tahun depan, besaran honor khusus GTT menjadi Rp 350 ribu untuk SMA, Rp 500 ribu diploma, dan Rp 750 ribu untuk S-1,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi C DPRD Konut Samir menyambut baik keinginan dinas PK setempat untuk menambah kuota dan honor GTT di Konawe Utara.
“Kita akan mendorong kenaikan honor GTT kita. Ini kita respon baik, daripada kita hambur-hambur uang tidak jelas. Kita apresiasi program kepala dinas yang satu ini. Yang sifatnya positif, DPRD ngga pernah mundur,” kata Samir. (B)
Reporter: Murtaidin
Editor: Jumriati