Tak Hanya untuk Investasi, Pasar Modal Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Jangka Panjang

Tak Hanya untuk Investasi, Pasar Modal Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Jangka Panjang
PAPARAN TARGET - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara Widodo saat menyampaikan pemaparan target 2017, didepan Gubenur Sultra, Ketua DPRD Provinsi Sultra, KPw BI, dan seluruh Industri Jasa Keuangan serta Stakeholders dalam acara tahunan, di Grand Clarion Hotel Kendari, Selasa (7/2/2017) malam. Sitti Nurmalasari/ZONASUTRA.COM
Tak Hanya untuk Investasi, Pasar Modal Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Jangka Panjang
PAPARAN TARGET – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara Widodo saat menyampaikan pemaparan target 2017, didepan Gubenur Sultra, Ketua DPRD Provinsi Sultra, KPw BI, dan seluruh Industri Jasa Keuangan serta Stakeholders dalam acara tahunan, di Grand Clarion Hotel Kendari, Selasa (7/2/2017) malam. Sitti Nurmalasari/ZONASUTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lonjakan yang signifikan dalam penghimpunan dana di pasar modal menjadikannya tidak hanya menjadi tempat berinvestasi, namun alternatif sumber pembiayaan jangka panjang yang melengkapi sumber pembiayaan yang selama ini bergantung banyak pada perbankan diharapkan dapat terus ditingkatkan pada tahun ini.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) Widodo mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan 21 emitem baru akan melakukan penawaran umum perdana dan 60 existing melakukan fund raising, dengan total nilai penawaran umum diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Untuk mendukung hal tersebut OJK akan menyederhanakan dan memudahkan proses penawaran umum melalui electronic registration, sehingga berbagai perusahaan khususnya perusahaan di daerah dan UKM lebih mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal,” jelas Widodo saat menyampaikan paparan target 2017 di Hotel Grand Clarion Kendari, Selasa (7/2/2017) malam.

Selain itu, kata Widodo, OJK juga akan mendorong pemanfaatan produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dalam pembiayaan pembangunan pada sektor produktif dan infrastruktur di berbagai daerah, seperti pembiayaan sektor pariwisata, penyediaan kelistrikan, pembangunan jalan dan pelabuhan.

Dia menyebutkan, pemanfaatan produk dana investasi real estate (DIRE) juga akan terus dioptimalkan untuk mendorong perkembangan properti di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra). Terutama properti yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti rumah sakit, hotel, dan kompleks perbelanjaan.

Selanjutnya, upaya membuka akses keuangan melalui pasar modal juga dilakukan. Dengan menyediakan pengaturan yang mendukung kegiatan pembelian efek bersifat ekuitas melalui media online atau equity crowdfunding.

Melalui pengaturan ini, pihaknya akan menjaga perkembangan equity crowdfunding yang merupakan alternatif akses terhadap permodalan bagi perusahaan rintisan. “Dan UKM dapat berkembang dalam koridor prinsip-prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini