ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Petahana calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Haerul Saleh mengaku tak terpaku hasil survei elektabilitas caleg DPR RI yang telah dirilis oleh The Haluoleo Institut (THI) baru-baru ini. Survei tersebut menyatakan bahwa elektabilitas Haerul hanya 2,0 persen di bawah elektabilitas mantan kandidat pemilihan gubernur (pilgub) dan petahana lainnya.
“Saya kira saya sudah berapa kali ikut pemilihan, saya tidak pernah terpengaruh dengan hasil survei apapun,” kata Haerul saat dikonfirmasi awak Zonasultra pada Jumat (15/3/2019).
Berkaca pada pengalamannya dulu, Haerul pernah membantu salah satu calon yang memiliki survei rendah namun berhasil menjadi bupati. Menurut Haerul, masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki karakter sendiri yang belum pasti ditentukan oleh survei.
Anggota DPR RI ini berpendapat bahwa terkait hasil survei di antaranya mendekati benar, namun juga ada beberapa yang bertentangan secara logis. Contohnya, lanjut Haerul yakni elektabilitas Hugua yang justru di atas Rusda Mahmud. Padahal jika mengingat hasil Pilgub 2018, Rusda yang saat itu menjadi calon gubernur mendapat suara lebih banyak dari Hugua yang saat itu menjadi calon wakil gubernur.
(Baca Juga : Unggul di Sultra, Haerul Saleh Optimis Prabowo – Sandi Menang)
Survei THI juga menyatakan bahwa Fachry Pahlevi Konggoasa mengalahkan Tina Nur Alam dari segi elektabilitas. Haerul tak yakin dengan hasil tersebut. Ia mengatakan bahwa syarat terpenuhinya elektabilitas itu adalah popularitas.
“Kalau bicara popularitas, tidak rasional Fachry bisa mengalahkan Ibu Tina,” kata politisi Gerindra ini.
Namun demikian semua caleg mempunyai potensi yang sama untuk terpilih. Haerul mengungkapkan bahwa pada pileg sebelumnya, ia sempat dirememehkan oleh kandidat lain. Justru itu membuat Haerul semakin bersemangat untuk merebut kursi di parlemen.
“Alhamdulillah itu jadi motivasi saya. Namun saya tetap pada prinsip awal yang penting Gerindra terpilih dulu, soal siapa yang terpilih nanti ya kita lihat,” pungkasnya.
Dalam hasil survei THI, caleg yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hugua menjadi yang teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 14,2 persen. Selanjutnya Rusda Mahmud yang diusung Partai Demokrat meraup elektabilitas sebesar 10,5 persen.
Sementara caleg petahana Ridwan Bae, memiliki elektabilitas di posisi ketiga yakni sebesar 10,2 persen. Disusul Ketua DPD Gerindra Sultra, Imran dengan elektabilitas 3,6 persen. Sedangkan caleg yang didorong melalui pintu Partai Demokrat Umar Arsal memiki 3,2 persen elektabilitas.
Fachri Pahlevi Konggoasa, anak Bupati Konawe Kerry Konggoasa memperoleh elektabilitas sebesar 2,6 persen. Tina Nur Alam justru terlempar ke posisi delapan dengan perolehan 1,7 persen elektabilitas.
Survei tersebut dilakukan selama 6 hari mulai dari 18 sampai 23 Februari 2019 dengan metode multistage random sampling. Dengan melibatkan sebanyak 660 orang responden yang dipilih secara acak di 17 kabupaten/kota di Sultra dengan margin of error kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (a)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati