Tanam Jagung, Modal Warga Landawe Utama Atasi Krisis Ekonomi

Tanam Jagung, Modal Warga Landawe Utama Atasi Krisis Ekonomi
PANEN JAGUNG - Bupati Konut, Ruksamin, bersama Wakil Bupati Konut, Raup saat mendampingi masyarakat Desa Landawe Utama melakukan panen jagung, Senin (25/12/2017). (Jefri/ZONASULTRA.COM)

Tanam Jagung, Modal Warga Landawe Utama Atasi Krisis Ekonomi PANEN JAGUNG – Bupati Konut, Ruksamin, bersama Wakil Bupati Konut, Raup saat mendampingi masyarakat Desa Landawe Utama melakukan panen jagung, Senin (25/12/2017). (Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Penanaman jagung hibrida konasara di Desa Landawe Utama, Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu sumber penopang ekonomi masyarakat setempat.

Hingga akhir tahun ini, desa yang tengah dipimpin oleh Basrun selaku Kepala Desa (Kades) Landawe Utama itu telah dua kali panen dengan jumlah 50 ton sekali panen.

Di desa yang dihuni oleh 175 Kepala Keluarga (KK) ini terdapat hamparan kebun jagung seluas 70 hektar. Tak tanggung-tanggung, setiap hektar, warga desa mampu meraup hasil hingga Rp 9 juta hingga Rp 10 juta per sekali panen, dengan masa tanam yang cukup singkat, yakni tiga bulan sekali.

“Kalau di desa Landawe Utama ini hasil jagungnya bagus, masyarakat di sini juga semangat menanam jagung dan tekun. Hasilnya alhahmdulilah dapat memenuhi ekonomi masyarkat di sini,” kata Basrun usai melakukan panen jagung bersama masyarakat setempat sebanyak 50 ton yang juga di hadiri Bupati dan Wakil Bupati Konut, Ruksamin-Raup, Senin (25/12/2017) lalu.

Masuknya program penanaman jagung hibrida yang di canangkaan Pemda Konut melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sejak awal 2017 itu menjadikan prodak ungglan bagi masyarkat Landawe untuk keluar dari keterpurukan ekonomi.

Selain menanam jagung, warga setempat juga menggeluti penggali batu gunung sebagai pekerjaan sampingan.

Dari hasil mengolah batu gunung, masyarakat setempat hanya menghasilkan Rp 600 ribu perbulan. Masyarakat setempat juga bercocok tanam dengan menanam sayur-sayuran dan tanaman lainnya.

“Saya juga bekerja sebagai tukang batu. Untuk tambahan makanan, saya tanam sayur. Sejak kami tanam jagung, ekonomi sekarang dan dulu jauh berbeda dan kehidupan saya lebih baik. Anak-anak saya juga sudah bisa bersekolah dangan baik dan alhamdulilah tidak ada hambatan soal biyaya lagi,” kata Basrin, salah satu warga setempat.

Namun, saat ini kondisi pasar yang tak menentu membuat pasaran harga jagung mengalami penurunan yang cukup drastis dari harga Rp 4500 perkilo yang biasa di dapat masyarakat, kini tinggal Rp 2500 saja.

Hal itu tentunya mempengaruhi ekonomi masyarakat di wilayah itu. Pasalnya, khusus daerah Landawe Utama, jagung adalah modal utama mereka mengatasi krisis ekonomi saat ini.

Hal itu, mendapat respon dari pemerintah setempat untuk segara bertindak megatasi merosotnya harga jagung di pasaran.

Bupati Konut, Ruksamin yang ikut melakukan panen bersama masyarakat setempat menghimbau pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat untuk bisa mengambil langkah mengatasi persoalan tersebut. Pihaknya juga segera melakukan koordinasi ke leading sektor agar dapat mencari solusi pasaran jagung.

“Stock jagung yang ada di Desa Landawe Utama berkisar 100 ton. Kendalanya saat ini harga turun drastis. Bulan lalu masih Rp 4.500 per kilo, sekarang sudah Rp 2.500. Saya himbau pihak Bulog mohon bertindak, kasian masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat tentu berharap agar harga jagung dapat kembali stabil demi keberangsungan hidup mereka. (B)

 

Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini