Target 75 Persen WTP, Inspektorat Bombana Fokus Peningkatan Kapabilitas APIP

222
Inspektur Inspektorat Bombana Muhammad Subur
Muhammad Subur

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Inspektorat Kabupaten Bombana saat ini tengah fokus pada peningkatan kapabilitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Hal ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut pencapaian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2018.

Inspektur Inspektorat Bombana Muhammad Subur menegaskan, pihaknya menargetkan pengawasan ketat terhadap pengelolaan anggaran dari APIP guna meraih predikat tersebut hingga mencapai 75 persen. Di mana sebelumnya standar capaian untuk Pemda Bombana masih berada di skala 69 persen.

Dikatakan, pencapaian predikat WTP membutuhkan beberapa instrumen persyaratan penting meliputi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pencegahan korupsi dengan melibatkan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) lingkup Pemda Bombana.

“Kita fokus pada peningkatan kapabilitas APIP dengan target di tahun 2018 ini di skala 75 persen dan kita masih mengejar 5 persen ke depannya. Memang standar nasional itu ada di skala minimal 60 persen, tapi guna meraih predikat terbaik untuk WTP ini maka kita mesti lakukan peningkatan parameter,” ungkap Muhammad Subur di ruang kerjanya, Rabu (7/6/2018).

Subur melanjutkan, APIP di Bombana sudah harus berada di level tiga. Sementara untuk APIP di daerah itu masih berada di level dua. Pihaknya juga telah berkomitmen untuk memenuhi beberapa indikator guna memaksimalkan pengawasan di daerah itu.

“Indikator yang dimaksud levelnya bukan lagi berstatus inisial, auditor pula harus mencukupi, kita di sini baru 11 orang auditor. Jika auditornya minim, secara otomatis capaian juga akan sulit berkembang. Kemudian, SDM pula wajib ditingkatkan,” bebernya.

Ia juga mengungkap adanya penilaian dari KPK tentang lembaga pengaduan atau saber pungli di Bombana yang tidak efektif. Sebab, semua pengaduan tidak pernah masuk di inspektorat tapi langsung masuk di KPK.

“KPK menilai kami lemah dalam penganggaran dan aspek SDM. Jadi inilah yang selalu menjadi acuan kami terhadap peningkatan mekanisme kerja di kantor kami, ” tutupnya. (B)

 


Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini