ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong program inseminasi buatan, sebagai target sumber bibit sapi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir mengatakan, program inseminasi buatan menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap pengembangan sapi.
Inseminasi buatan ini, katanya, memiliki keunggulan-keunggulan yang luar biasa dibandingkan dengan kawin alami. Kendati demikian, pihak tetap menerapkan kawin alami pada sapi.
Menurut mantan Kepala Bappeda Konawe ini, inseminasi buatan dapat menghasilkan bibit yang unggul dan anak sapi ketika lahir lebih besar. Sebab, memang dari sumber bibit yang unggul.
“Program inseminasi buatan dijalankan begitu pula dengan kawin alami tetap berjalan sebagaimana biasanya,” jelasnya saat ditemui di Kendari, Senin (12/3/2018).
Meskipun begitu, kedepan pihaknya akan mengarahkan agar paling tidak 90 persen sudah dapat dilakukan inseminasi buatan. Untuk itu, Distanak Sultra sudah mendatangkan tambahan pejantan yang diperoleh dari peternakan Sumbawa, Sumatera Selatan sebanyak 6 ekor sapi pejantan.
“Jadi pusat menyediakan sapinya, APBD menyediakan angkutannya dari Sumsel ke Sultra. Untuk menambah pejantan yang ada di sini, yang masih ada sekarang tiga ekor ditambah lagi 6 ekor jadi sudah ada 9 ekor. Cukup untuk kebutuhan kita di sini,” tambahnya
Saat ini sapi pejantan tersebut sudah ada di Konda, Konawe Selatan. Kesehatan nya pun sudah dicek, dan hasilnya dinyatakan sehat. Sehingga siap diambil spermanya untuk diinseminasi pada program inseminasi buatan 2018. (A)