ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Pemerntah daerah bersama Kepolisian Resort (Polres) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan pelayanan kesehatan gratis di salah satu aula di Kecamatan Poleang Timur (Poltim), Sabtu (21/4/2018). Kegiatan ini dihelat dalam rangka penguatan dan peran stakeholder dalam mendukung kemitraan Bidan menuju Angka Kematian Ibu (AKI) nol di daerah itu.
Dalam pelayanan pengobatan gratis ini diikuti oleh enam orang dokter yakni, dua orang dokter gigi dan empat orang dokter umum. Selain itu, terdapat enam orang perawat serta 12 Orang bidan dan satu Orang farmasi.
Jumlah pasien yang hadir dalam pengobatan gratis ini sebanyak 90 orang yang di antaranya adalah ibu hamil, wanita jompo, dan kalangan masyarakat yang mengalami penyakit gula, kolestrol, asam urat dan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, dr. Sunandar mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya menggalang komitmen lintas sektoral dalam mendukung proses persalinan menuju AKI nol. Sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat akan pentingnya pengobatan melalui tim medis yang ada.
” Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya di Bombana dan dipusatkan di Poleang Timur. Kenapa di Poltim, karena daerah ini masih sering ada ibu yang meninggal dunia saat melahirkan. Ini adalah satu hal yang sangat tidak kita harapkan dan tidak ada yang inginkan ketika ibu mati saat melahirkan,” terang Sunandar dalam sambuyannya di kegiatan tersebut.
Lanjutnya, adanya komitmen dari pimpinan daerah yang mematok AKI di skala nol ini membuat pihaknya terus melakukan penyuluhan yang melibatkan seluruh sfake holder di daerah itu. Khususnya, Kepolisian, TNI dan seluruh masyarakat yang wajib mewaspadai adanya peristiwa tersebut.
Kata dia, jika dulu pelayanan ibu hamil hanya terfokus pada bidan begitupula dengan dukun,maka saat inilah pihaknya mulai menjalin kemitraan yang baik untuk semuanya melalui kajian khusus. Dsimpulkan bahwa dukun dan bidan harus koordinasi dengan baik agar mampu mengurangi angka kematian ibu.
“Masyarakat jangan berfikiran bahwa bidannya masih terlalu muda dan masih meragukan. Tapi kita harus percaya bahwa mereka punya keahlian dan punya Sertifikat untuk menangani ibu melahirkan. Termasuk drngan adanya tenaga medis yang manangani sektor lain,” tandasnya.
Sementara itu, Wakapolres Bombana, Kompol. Mahadi Walam mengatakan, program pemerintah tentang kemitraan dengan seluruh stakeholder khususnya kepolisian, TNI dan Bidan merupakan salah satu pogram yang mesti diterapkan.
“Program ini tidak saja berada di wilayah Pemda Bombana. Namun, kami dari Kepolisian punya andil untuk mengajak dan memberikan pemahaman terbaik terhadap seluruh masyarakat untuk melakiukan pengobatan melalui satmrana medis yang ada,” ujar Mahadi Walam.
Ia pula mejelaskan bahwa guna peningkatan pelayanan dan pemahaman terhadap masyarakat awam agar Tim medis mampu memenuhi beberapa indikator. Pertama, sarana dan prasana fasilitas kesehatan yang perlu ditingkatkan agar sinkron dengan kebutuhan masyarakat.
Kedua, metode penanganan dari tenaga medis yang mesti dipercepat. Sebab, jumlah masyaerakat dan tenaga medis masih dianggap kurang sebanding baik kuantitas, kialitas maupun kapabilitas.
“Maksudnya, pada saat masyarakat, khususnya ibu hamil sudah darurat agar bidannya bisa membackup dengan cepat. Apalagi soal jarak tempuh yang saat ini cukup jauh untuk bisa sampai ke Faskes yang ada. Lalu masyarakat juga sering kesulitan dengan minimnya pelayanan yang ada di puskesmas,” bebernya.
Karena itu, ia sangat mengharapkan kerjasama yang baik antara Pemda melalui Gembira Sehat dan Polres Bombana melalui instruksi dari mabes Polri agar bisa Sinkron dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat. Selain itu, untuk menggenjot program pemda dalam mencegah terjadinya kematian ibu melahirkan. (B)