Tekan Angka Pengangguran, Pemda Konut Salurkan Bantuan TKM

Tekan Angka Pengangguran, Pemda Konut Salurkan Bantuan TKM
PENYERAHAN BANTUAN - Bupati Konut, Ruksamin didampingi Sekda Konut Martaya dan Kadis Nakertrans Konut, Juswan saat menyalurkan bantuan usaha mandiri kepada masyarakat dalam dalam kegiatan penilaian lomba P2WKSS di Desa Tokowuta.(Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Guna menekan angka pengangguran dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat di wilayah Konawe Utara (Konut), pemerintah daerah setempat menyalurkan bantuan tenaga kerja mandiri (TKM).

Kegiatan pemberdayaan masyarakat itu merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif dalam mengelola pekerjaan yang ditekuni sehingga berkembang dan memberikan kesejahteraan secara bertahap.

Bupati Konut Ruksamin mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada kelompok usaha TKM yang telah terbentuk di masing-masing desa melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Konut. Sember dana berasal dari APBN.

“Kami harap masyarakat dapat memanfaatkan dan menjalankan dengan baik bantuan ini demi terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan daerah kita,” kata Ruksamin dikonfirmasi, Kamis (1/11/2018).

Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja (PPTK) Disnakertrans Konut, Samsul menjelaskan, bantuan TKM yang diberikan sesuai data kelompok yang masuk ke instansinya melalui pengajuan permohonan. Kelompok TKM harus mempunyai usaha sebagai dasar mendapatkan bantuan gratis itu.

Diuraikan, bantuan pemberdayaan masyarakat itu antara lain pertukangan kayu (mobiler), alat menjahit, perbengkelan, mesin las, bagang tancap, dana kerajinan pembuatan pukat. Selain itu juga dilakukan padat karya peningkatan air bersih di UPT Padelare dan drainase.

Lokasi bantuan pun tersebar. Ada di Desa Awila, Puulemo, Kelurahan Asera, Desa Taipa, Sawa, UPT Padalere, Desa Abola, Desa Ulu Sawa, dan Lalowaru. Tiap kelompok jumlahnya bervariasi sampai 20 orang.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan bantuan ini di lapangan, selain memberikan pembekalan, pihaknya juga membentuk tim terpadu bersama pendamping dari kementerian guna memonitoring kegiatan yang dijalankan.

Samsul menambahkan, pemberdayaan masyarakat mandiri ini telah berjalan sejak 2017 lalu dengan berbagai jenis usaha lainnya, seperti pembuatan keripik ikan teri dan abon ikan. Lokasinya pun tersebar di beberapa tempat seperti Desa Waworaha, Wawolesea, Basule, Belalo, Wiwirano, dan Tanjung Bunga.

“Tentunya kami terus berupaya agar program ini tiap tahunnya berjalan. Sehingga, dapat menyentuh ke semua desa yang membutuhkan, dan memberikan lapangan kerja pada masyarakat,” tukasnya. (B)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini