ZONASULTRA.ID, WANGGUDU – Pemerintah Konawe Utara (Konut) melalui Dinas Ketahanan Pangan, terus berupaya menekan inflasi dengan berbagai cara. Salah satunya pemberian bibit dan pupuk kepada kelompok tani secara gratis.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Konut Asripin mengatakan, ada dua langkah yang akan dilakukan olehnya ketahanan pangan selain menekan inflasi, yaitu stunting dan mengurangi kemiskinan ekstrim.
Kata dia, dalam tiga langkah ini pemerintah daerah telah menganggarkan melalui dinas ketahanan pangan, yang akan dilakukan berbagai macam pelaksanaannya seperti program Proyek Penangulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), dan membuat kelompok tani di tiap desa, dimana pihak dinas ketanahan pangan akan menyiapkan bibit dan pupuknya.
“Siapkan saja lahannya, baru melalui anggaran pemda kami sudah sediakan bibit dan pupuk. Jadi kelompok tani tinggal menanam saja dan hasilnya nikmati sendiri,” katanya saat di temui di ruangannya, Selasa (14/5/2024).
Lanjutnya, ia mengukapkan telah mengadakan pangan murah dibeberapa kecamatan di Konut yaitu kecamatan Motui, Sawa, Andowia, dan Asera. Ini bertujuan untuk menekan harga pasar yang begitu melonjak naik yang kemudian masyarakat bisa terjangkau.
“Seperti beras harga pasarannya Rp.235 ribu, kami jual turun sampai 45 persen dengan harga Rp.75 ribu perkarung sekitar 10 kilo gram. Sama dengan lain seperti gula pasir, mie, telur, bawang dan minyak kita kasih harga 20 sampai 50 persen. Selanjutnya pangan murah kami telah persiapan di kecamatan Langkikima, Landawe dan Wiwirano. Akan di pusatkan di kecamatan Landawe satu titik saja, sekitar minggu depan,” bebernya
Dilain pihak, dinas Ketahanan Pangan Konut sedang melakukan pendataan korban banjir seperti lahan-lahan petani yang gagal panen akibat bajir, kemudian menghitung berapa kerugian yang dialami oleh petani tersebut.
Dimana banjir yang tersebar di tujuh kecamatan di Konut seperti Kecamatan Langgikima, Landawe, Wiwirano, Oheo, Asera, Andowia dan Kecamatan Molawe. Pemkab Konut telah menetapkan status tanggap darurat banjir hingga 23 Mei.
“Setelah itu kami akan rapatkan di pemda langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kerugian petani yang terdapak banjir,” ujarnya.
Kontributor : Sutarman