ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa blak-blakan melaporkan sejumlah perusahaan tambang di wilayah pemerintahannya yang tak kunjung melakukan aktivitasnya. Di hadapan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendesak pemerintah pusat meninjau kondisi pertambangan di daerahnya.
“Saya mengadu pada Wapres karena ada beberapa harus dibenahi. Misalnya masalah kebijakan pertambangan yang kerap membuat kepala daerah serba salah, bahkan cenderung diancam-ancam,” ungkap Kery melalui telepon selularnya pada zonasultra.id, Jumat (21/10/2016).
Persoalan krusial lain diadukan Kery terkait perusahaan tambang yang terkesan ‘kucing-kucingan’ dalam menjalankan aktivitasnya. Dicontohkan, keberadaan PT Rio Tinto tanpa koordinasi pemerintah daerah mengalihkan kepemilikan perusahaan tersebut kepada pihak lain.
“Sekarang kami tidak tahu bagaimana perkembangan perusahaan PT Rio Tinto, bahkan beberapa tahun ini royalti perusahaan sudah tidak diberikan. Padahal statusnya kontrak karya. Termasuk pemegang IUP bermasalah sudah saya adukan ke Wapres,” terangnya.
Selain menemui Wapres, Kery juga bertemu dengan Menteri ESDM Jonan Iganatius bersama dengan sejumlah pengusaha tambang dalam dan luar negeri. Dalam pertemuan itu, ia meminta Kementerian ESDM untuk bertindak tegas terhadap sejumlah perusahaan tambang di Konawe yang bermasalah.
“Insya Allah Pak Dirjen ESDM akan turun ke Konawe dan sejumlah wilayah di Sultra untuk meninjau langsung keberadaan perusahaan tambang. Pada intinya kami meminta kalau ada perusahaan bermasalah agar dibenahi. Kalau sudah tidak bisa, maka izinnya dicabut,” katanya.
Penulis : Rustam
