Terendam Banjir, Satu TPS di Kelurahan Lepolepo Dipindahkan ke Tenda Dinsos

Terendam Banjir, Satu TPS di Kelurahan Lepolepo Dipindahkan ke Tenda Dinsos
TPS 08 - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 08 Kelurahan Lepo Lepo Piadin (pertama dari kanan) tengah mempersiapkan perlengkapan di TPS 08, Selasa (26/6/2018). TPS 08 ini dipindahkan ke tenda milik Dinas Sosial, lantaran lokasi sebelumnya terendam banjir. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari dalam sepekan terakhir mengakibatkan sejumlah pemukiman di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir. Salah satunya di seputaran Sungai Wanggu, Kelurahan Lepo Lepo, Kecamatan Baruga.

Kondisi ini membuat Tempat Pemungutan Suara (TPS) 08 di keluharan itu yang telah dipersiapkan sebelumnya, terpaksa dipindahkan ke tenda milik Dinas Sosial (Dinsos) yang terletak di bahu jalan, jauh dari jangkauan banjir.

“Saya sebenarnya sudah meminta kepada KPU Kota Kendari agar pemilihan ditunda, tapi pihak KPU bilang pemilihan tetap dilaksanakan, makanya untuk TPS 08 kami pindahkan di tenda yang didirikan oleh Dinsos,” kata Piadin, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 08 Kelurahan Lepo Lepo, saat ditemui di lokasi TPS, Selasa (26/6/2018).

(Baca Juga : Data KPU, Ini TPS di Kendari yang Terkena Dampak Banjir)

Meski demikian, kata dia, logistik Pemilu dinyatakan aman. Kertas suara dan kotak suara masih tersimpan di kantor kelurahan yang tidak banjir.

Walaupun begitu, Piadin belum bisa memastikan kapan logistik Pemilihan Gubernur (Pilgub) itu didistribusikan dari kantor kelurahan ke TPS 08.

“Logistik sudah ada di kantor kelurahan, tapi belum ada konfirmasi dari pihak kelurahan kapan akan didistribusikan,” ujarnya.

Dikatakannya, di TPS 08 ada 363 wajib pilih. Dengan 183 wajib pilih laki-laki dan 180 wajib pilih perempuan.

Semua wajib pilih sudah diberikan surat panggilan atau formulir C6.

Tapi kata Piadin, bagi yang warga yang formulir C6 nya hilang atau sobek karena banjir, tetap bisa menyalurkan hak pilihnya.

“Bagi warga yang hilang surat panggilannya tetap bisa memilih, datang saja ke TPS, tanpa membawa apa-apa, karena kami sudah rapatkan dengan pihak KPU, Panwas, kecamatan, dan kelurahan. Di sini ada pengecualian. Kami tinggal memeriksa daftar nama mereka yang ada di DPT. Sebab masih ada nama-nama mereka di potongan C6 dan saya ingat nama-namanya, karena warga di sini hampir semua keluarga saya,” ujarnya.

(Baca Juga : Pj Gubernur Sultra, Korban Banjir yang Memiliki C6 Rusak Masih Bisa Memilih)

Piadin menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi untuk menarik minat warga korban banjir agar datang menyalurkan suaranya ke TPS.

Sementara untuk mobilisasi warga korban banjir yang mengungsi di masjid, kata Piadin, pihaknya telah berkoordinasi dengan Basarnas, Dinsos Sultra, Tagana, dan BPBD Kota Kendari agar mobilisasi mereka ke TPS menggunakan speedboat.

“Warga yang mengungsi di masjid itu sebanyak 200 wajib pilih dan kami sudah koordinasi untuk mobilisasi mereka ke TPS menggunakan perahu karet,” pungkasnya.

Pantauan awak ZONASULTRA.COM, hingga pukul 17.30 Wita, rumah warga di Kelurahan Lepo Lepo masih terendam banjir setinggi dua meter. Warga yang mengungsi di masjid yang hendak beraktivitas menggunakan perahu karet. (A)

 


Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini