Terimakasih Antam, Anak Saya Sudah Bisa Tersenyum Bahagia Setelah Operasi Gratis

Terimakasih Antam, Anak Saya Sudah Bisa Tersenyum Bahagia Setelah Operasi Gratis
OPERASI SUMBING BIBIR - Managemen PT Antam UBPN Sultra bersama Smile Traine Indonesia menggelar bakti sosial oprasi celah bibir(sumbing bibir) dan celah langit-langit di RS Santa Ana Kendari, Sabtu (26/8/2017). Operasi itu diikuti oleh 18 anak yang berasal dari berbagai daerah di Sultra. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

Terimakasih Antam, Anak Saya Sudah Bisa Tersenyum Bahagia Setelah Operasi Gratis OPERASI SUMBING BIBIR – Managemen PT Antam UBPN Sultra bersama Smile Traine Indonesia menggelar bakti sosial oprasi celah bibir(sumbing bibir) dan celah langit-langit di RS Santa Ana Kendari, Sabtu (26/8/2017). Operasi itu diikuti oleh 18 anak yang berasal dari berbagai daerah di Sultra. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Misbahudin, warga kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sulawesi tenggara merasa menjadi orang tua yang sangat bersyukur.

Bagaimana tidak, anaknya yang baru berusia satu tahun dua bulan kini sudah bisa tersenyum sempurna setelah mendapatkan bantuan operasi bibir sumbing gratis yang digelar oleh PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambagan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) di Rumah Sakit Santa Ana, Sabtu (26/8/2017) pagi tadi.

Padahal, untuk bisa melakukan operasi itu, Misbahudin harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Untuk biaya operasi saja, nilainya mencapai Rp. 5 juta, belum biaya pemeriksaan, perawatan selama di rumah sakit dan obat-obatannya. Sementara, dia bukanlah keluarga yang mampu dari segi ekonomi.

“Ucapan syukur dan terimakasih kepada pihak PT Antam yang telah membantu meringankan beban kami. Sekarang, anak saya sudah bisa tersenyum sempurna,” kata Misbahudin saat ditemui di Aula RS Santa Ana Kendari, Sabtu, (26/8/2017).

Kata dia, selama ini dia selalu berupaya mencari bantuan untuk membiayai operasi sumbing bibir anaknya. Namun baru kali ini tersedia.

“Saya pernah ke Makassar mau cari-cari kegiatan bakti sosial seperti ini, supaya anak saya bisa juga operasi sumbing bibir. Tapi tidak ada. Nanti sekarang baru bisa,” katanya lagi.

Selain Misbahudin, perasaan haru dan bahagia juga dirasakan oleh Marsina, wanita paruh baya dari kabupten Konawe Selatan. Putranya yang berusia 16 tahun baru saja selesai menjalani operasi sumbing bibir melalui program bakti sosial CSR PT Antam kali ini.

“Anak saya mengalami bibir sumbing sejak lahir. Untuk melakukan operasi hingga normal kami tidak punya biaya. Operasi bibir sumbing gratis PT Antam ini sangat membantu kami,” katanya.

Marsina merasa sangat terbantu, bukan hanya karena bisa mengoperasi sumbing bibir anaknya secara gratis. Tapi, semua kebutuhan mereka selama pelaksanaan operasi ditanggung penuh oleh PT Antam UBPN Sultra.

“Mulai dari Konsel kami ditanggung sewa mobil. Kemudian diinapkan di hotel, semuanya ditanggung PT Antam. Trimaksaih untuk bapak-bapak dari PT Antam, karena mereka, anak saya sudah bisa tersenyum sempurna,” katanya.

Bukan hanya itu, menurut Marsina, berhasilnya anaknya menjalani operasi sumbing bibir kali ini, ibaratnya beban moralnya selama bertahun-tahaun lalu, terhempas seketika.

Sebab, sebagai orang tua, memiliki anak dengan bibir yang sumbing, menurut dia, menjadi baban phisikology yang sangat berat baginya.

Dan akhirnya, keinginan dia untuk melihat senyum sempurna anaknya itu terjawab sudah.

Misbahudin dan Marsina adalah dua dari 18 orang tua yang memiliki anak penderita sumbing bibir yang mengikuti operasi celah bibir dan langit-langit yang digelar oleh PT Antam UBPN Sulta kerjasama dengan Smile Train Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada penanggulangan penderita celah bibir dan langit-langit.

Vice President Human Capital and Corporate Social Responsibility (VP HC&CSR) PT Antam UBPN Sultra Hakim Nurmampa mengatakan, operasi itu diberikan secara gratis kepada seluruh penderita sumbing bibir yang ada di Sultra.

Kata dia, operasi ini merupakan salah satu bentuk kontribusi program Community Social Responsibility (CSR) PT Antam di sektor kesehatan.

Selain operasi sumbing bibir dan langit-langit, kontribusi CSR Antam di sektor kesehatan diantaranya adalah bantuan operasi katarak gratis, vasktomi dan tubektomi gratis, donor darah dan masih banyak lagi.

Khusus untuk operasi sumbing bibir dan langit-langit, bakti sosial kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh PT Antam melalui program CSR milikinya.

“Dua kali sudah dilaksanakan di RS Antam Pomalaa kerjasama dengan pengurus IDI Kolaka dan Provinsi Sultra,” kata Hakim usai meninjau pelaskanaan operasi sumbing bibir di RS Santa Ana.

Hakim menilai, penderita sumbing bibir dan celah langit-langit harus mendapat pelayanan kesehatan perioritas. Karena penderita penyakit itu akan berdampak lebih besar lagi, jika terus dibiarkan.

Kata dia, penderita penyakit ini akan berimplikasi pada nenurunya ketahanan tubuh karena asupan makanan tidak maksimal masuk ke dalam tubuh.

Bagi penderita celah langit-langit, kasus medisnya akan lebih parah lagi. Karena makan yang masuk melalui mulut, juga dapat dipastikan akan masuk sampai ke paru-paru.

“Itu menyebabkan infeksi paru-paru,” kata Hakim.

Dia menilai, penderita kasus ini masih cukup banyak di Sultra.
Sebagian besar, penderita berasal dari daerah terpencil dan masyarakat miskin. Sementara biaya operasi ini sangat besar, karena masuk kategori operasi plastik.

Di satu sisi, jika penyakit ini tidak cepat ditangani, maka pengaruhnya sangat besar terhadap kondisi kesehatan fisik maupun mental penderitanya.

Di tempat yang sama, Direktur Smile Train Indonesia Ruth Monalisa menjelaskan, angka penderita celah bibir dan langit-langit di Indonesia saat ini masih sangat tinggi.

Organisasi yang bekantor pusat di Jakarta ini fokus membantu mengadakan oprasi celah bibir dan celah langit-langit. Mereka bekerja sama dengan banyak rumah sakit dan yayasan kesehatan lainnya, mulai dari Aceh hingga Manado di Indonesia bagian timur.

Kata dia, program kerjasama mereka dengan Antam bukan hanya kali ini saja. Tapi sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu di seluruh kantor unit bisnis milik perusahaan tambang nikel milik negara itu.

“Operasi serupa sudah pernah kita lakukan di Buli-Ternate, Pongkor-Bogor, Pomalaa-Sultra dan Pontianak-Kalimantan Barat,” kata Mona, sapaan akrab Ruth Monalisa.

Dia juga menjelaskan, selain membantu pembiayaan secara penuh, keterlibatan Antam dalam kegiatan ini diantaranya adalah memberikan informasi dan mendata para penderita yang akan mengikuti operasi tersebut.

Dia berharap, operasi ini dapat membantu para orang tua dan anak-anak penderita sumbing bibir dan celah langit untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Sehingga mereka bisa terlepas dari beban mental yang selama ini meraka rasakan. (*)

 

Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini