ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kasus dugaan korupsi mantan bupati Konawe Utara (Konut) Aswad Sulaiman kembali mencuat. Senin (2/9/2017) kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penggeledahan di rumah pribadi Aswad Sulaiman di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.
Penggeledahan yang dilakukan KPK mendapat pengawalan ketat oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk mengawal kasus yang ditangani KPK di Sultra hingga tuntas.
“Kita akan kawal hingga akhir. Sampai kapan, itu tergantung KPK saja. Intinya kita akan kawal hingga akhir sesuai permintaan pihak KPK,” kata Sunarto saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (3/9/2017)
Sunarto juga mengatakan, Polda Sultra juga akan siap bilamana KPK hendak meminjam ruangan untuk pemeriksaan seperti yang dilakukan KPK tahun lalu saat pemeriksaan saksi-saksi kasus Gubernur Sultra Nur Alam.
(Berita Terkait : KPK Geledah Rumah, Aswad Sulaiman Tak Ditempat)
“Sampai sekarang belum ada permintaan peminjaman ruangan untuk pemeriksaan. Tapi kalau mau pinjam ruangan, pasti kita beri. Minjam ruangan aja kok, pasti kita bantu,” ujar Sunarto.
Untuk diketahui, penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK kemarin di rumah Aswad Sulaiman berlangsung selama 5 jam lebih. Dengan pengawalan kepolisian, KPK masuk ke rumah Aswad pada pukul 12.00 Wita dan meninggalkan rumah bermodel mediterania itu pukul 17.15 Wita.
Saat keluar dari rumah mewah Aswad, tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat membawa dua koper hitam. Salah seorang anggota KPK memasukkan dua koper hitam itu ke dalam mobil Toyota Kijang Inova cream dengan nomor polisi DD 1219 MW.
(Berita Terkait : 5 Jam Penggeledahan Rumah Aswad Sulaiman, KPK Bawa Dua Koper Hitam)
Anggota KPK keluar dari pintu samping rumah yang dicat cream tersebut. Penggeledahan ini juga disaksikan Lurah Lalolara, Polingai. (B)
Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati