Terkait Tarian Erotis, HMI Desak DPRD Panggil Manajemen Liquid

DEMO LIQUID - Mahasiswa HMI Kendari menggelar aksi demonstrasi di sekretariat DPRD kota Kendari, Kamis (8/9/2016). HMI mendesak DPRD Kota Kendari untuk segera memanggil manajemen Liquid terkait beberapa persoalan yang terjadi di tempat hiburan malam tersebut. FOTO M Rasman Saputra /ZONASULTRA.COM
DEMO LIQUID - Mahasiswa HMI Kendari menggelar aksi demonstrasi di sekretariat DPRD kota Kendari, Kamis (8/9/2016). HMI mendesak DPRD Kota Kendari untuk segera memanggil manajemen Liquid terkait beberapa persoalan yang terjadi di tempat hiburan malam tersebut. FOTO M Rasman Saputra /ZONASULTRA.COM
DEMO LIQUID - Mahasiswa HMI Kendari menggelar aksi demonstrasi di sekretariat DPRD kota Kendari, Kamis (8/9/2016). HMI mendesak DPRD Kota Kendari untuk segera memanggil manajemen Liquid terkait beberapa persoalan yang terjadi di tempat hiburan malam tersebut.  FOTO M Rasman Saputra /ZONASULTRA.COM
DEMO LIQUID – Mahasiswa HMI Kendari menggelar aksi demonstrasi di sekretariat DPRD kota Kendari, Kamis (8/9/2016). HMI mendesak DPRD Kota Kendari untuk segera memanggil manajemen Liquid terkait beberapa persoalan yang terjadi di tempat hiburan malam tersebut. FOTO : M Rasman Saputra /ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kendari menggear aksi unjukrasa di kantor sekretariat DPRD, tarian erotis yang ditampil di Liquid. Karena itu mereka mendesak dewan memanggil pihak pengelolan tempat hiburan malam tersebut.

Ridwan Saleh, Koordinator HMI Kendari ketika melakukan aksi di DPRD kota Kendari, Kamis (8/9/2016) mengatakan, selain menampilkan tarian erotis, jam operasi dari Liquid dan studio 33 ini sudah melanggar Peraturan Walikota Kendari Tentang jam operasi THM.

Pihaknya meminta Ketua DPRD Kota Kendari memanggil sekaligus menyurati manajemen studio 33 Liquid terkait ada salah satu Pramuria yang positif memakai narkoba.

“Kami inginkan persoalan tarian erotis hingga jam operasi ini bisa disikapi secepatnya. Sebab persoalan ini sudah nyata-nyata melanggar Perwali dan bertentangan dengan moto Kota Kendari sebagai kota Bertakwa,” kata Ridwan, dalam orasinya di kantor DPRD Kota Kendari.

Menyikapi tuntutan para mahasiswa, wakil ketua DPRD Kota Kendari Husain Machmud menuturkan, persoalan seperti ini akan segera disikapi oleh pihaknya dengan melaksanakan rapat dengar pendapat (Hearing).

Pihaknya berharap, dengan dilaksanakannya hearing akan bisa mendapatkan titik temu atau kejelasan terkait persoalan yang disampaikan oleh mahasiswa dari HMI.

“Dari beberapa tuntutan yang HMI sampaikan ke kami, yang paling disini adalah jam operasi dan tampilan tarian erotis akan menjadi topik utama,” ujarnya. (B)

 

Reporter: M Rasman Saputra
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini