ZONASULTRA.COM, MADRID – Rombongan pariwisata Ternate dan Tidore melakukan promosi ke Spanyol. Mereka mempromosikan destinasi wisata di Maluku Utara, khususnya Ternate dan Tidore karena kedua pulau tersebut mempunyai hubungan dan nilai sejarah yang penting bagi Spanyol.
Promosi tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan acara jamuan santap siang di KBRI Madrid dengan beberapa operator perjalanan (tour operator) Spanyol yang mempunyai program kunjungan ke Indonesia.
Festival Tidore sendiri, Rabu, 5 April 2017 dilaunching Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Sultan Tidore Huseinsyah, dan Wali Kota Tidore Ali Ibrahim. Tempatnya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Puncak festivalnya sendiri, dilangsungkan 10-11 April mendatang. Kali ini Festival Tidore 2017 mengangkat tema “Merawat Tradisi, Mempertegas Jati Diri Bangsa Maritim”. Festival ini sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi Tidore serta sebagai upaya menggali, mengembangkan sekaligus melestarikan warisan sejarah budaya Kesultanan Tidore.
Baca Juga : Punya Pantai Memesona, Geopark Belitong Bakal Semakin Mendunia
Ketua DPRD Kota Tidore Merlisa Adam Marsaoly yang memimpin rombongan promosi pariwisata Ternate dan Tidore ke Spanyol, menyampaikan bahwa pada tahun 1521 Ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Juan Sebastian El Cano telah singgah dan membeli rempah-rempah dari penduduk Tidore.
Untuk mengenang pendaratan Ekspedisi El Cano di Tidore tersebut maka Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta pada 1993 membangun sebuah Monumen di Tidore, menambah jumlah bangunan peninggalan Spanyol seperti Torre Fort dan yang di Ternate seperti Kalamata Fort dan Tolukko Fort yang dibangun pada 1606.
Erwati Safiun, staf pemasaran Asya Travel dari Tidore pada kesempatan tersebut menyampaikan paparan tentang pariwisata Maluku Utara. Para operator perjalanan Spanyol sangat tertarik dengan informasi yang disampaikannya. Ditambah informasi dari anggota rombongan lainnya, seperti misalnya tentang Tari Persembahan yang busananya berwarna merah dan kuning, sangat mirip dengan tarian rakyat Spanyol. Begitu juga beberapa pesta rakyat yang mirip dengan pesta rakyat di Spanyol seperti Legu Gam – Festival Obor dimana para pria pembawa obor berbusana kemeja warna merah dan kuning.
Demikian pula Jailolo Festival yang merupakan pesta nelayan di pinggir pantai, para penari pria mengenakan ikat kepala berwarna merah dan kuning, demikian pula para penari wanitanya juga mengenakan selendang berwarna merah dan kuning, warna bendera Spanyol.
Mereka juga terkesan dengan nama danau cantik di Maluku Utara, “Danau Laguna” karena dalam bahasa Spanyol “Laguna” adalah danau. Besar kemungkinan penamaan danau tersebut dilakukan oleh orang Spanyol yang mendarat di wilayah tersebut.
Baca Juga : Hebohnya Pesona Mantar Membuka Rangkaian Festival Pesona Tambora 2017
Peninggalan-peninggalan Spanyol di Ternate dan Tidore serta keindahan alam danau dan pantai-pantainya yang putih bersih, serta gunung – gunung yang menjulang di kedua pulau tersebut ditambah keindahan alam bawah laut di Halmahera dan Morotai juga menarik pehatian para operator perjalanan Spanyol. Mereka langsung jatuh cinta kepada pulau-pulau kecil berpasir putih bersih yang bertaburan di sekitar Ternate dan Tidore. Decak kagum tak pernah berhenti, sejak awal penyajian destinasi-destinasi menarik tersebut.
Asya Travel kemudian mengundang para operator perjalanan Spanyol untuk mengunjungi Ternate dan Tidore yang ditanggapi dengan semangat dan sangat positif oleh para operator perjalanan yang hadir. Para operator perjalanan yang menghadiri acara tersebut, seperti Nyala Tours, Moah Viajes, Viajes Singulares, Ultima Frontera, Indonesia en Tus Manos, Viajes United World, Think Trip, Malik Travel S.L. dan Geografica XXI setelah menyaksikan film video pariwisata Maluku Utara menyatakan akan mengambil kesempatan pertama untuk mengunjungi Ternate dan Tidore, memenuhi undangan Asya Tour.
Leticia Calleja dari Think Trip, Madrid, dan Alejandro Viato dari “Indonesia en Tus Manos” menyatakan akan ke Ternate dan Tidore pada Mei mendatang, untuk melihat potensi dan peluangnya.
Jamuan makan siang ini diadakan oleh KBRI Madrid untuk menyampaikan penghargaan karena jumlah turis Spanyol ke Indonesia terus meningkat. Pada 2011 baru berjumlah 25.500 turis, sedangkan pada 2016 telah mencapai 67.988, meningkat 150% dalam waktu lima tahun.
Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan bahwa peningkatan tersebut dapat tercapai karena para operator perjalanan Spanyol sangat kreatif dalam mengembangkan produk-produk kunjungan ke Indonesia yang makin menarik dan bervariasi. Hal tersebut dimungkinkan karena Indonesia mempunyai destinasi yang sangat beragam, mulai dari destinasi budaya, petualangan dan alam (adventure and natural), olahraga (cycling, surfing and diving), hingga destinasi kuliner dan belanja.
Baca Juga : Dongkrak Wisata Halal, Kemenpar Gelar Pertemuan GHTC di Malaysia
Sementara itu, KBRI Madrid juga menawarkan kepada kalangan konsultan investasi infrastruktur untuk juga segera ke Ternate dan Tidore agar dapat melihat peluang investasi di sektor infrastruktur pariwisata (resort) dan trasnportasi laut (pembangunan pelabuhan dan kapal penumpang) serta perikanan (pabrik pengalengan ikan).
KBRI Madrid juga menyampaikan informasi tentang beberapa ajang temu bisnis industria pariwisata yang diselenggarakan beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta Astindo Fair 2017, Jogya Istimewa Travel Exchange April 2017, Yogyakarta Travel Mart Mei 2017, Bali & Beyond Travel Fair Juni 2017, dan Makassar Celebes Travel Mart November 2017.
Sebagai ungkapan penghargaan kepada para operator perjalanan Spanyol yang selama beberapa tahun terakhir ini terus menjual produk kunjungan ke Indonesia, KBRI Madrid bekerjasama dengan operator perjalanan di Jogjakarta menyediakan hadiah 3 tiket ke Jogja untuk meninjau Jogja Travel Mart, Mei 2017.
Selama berlangsungnya pertemuan, telah disajikan lumpia sayur dan soto ayam komplit dengan makanan penutup berupa dawet ayu. Kepada para hadirin juga dibagikan bahan promosi pariwisata Indonesia seperti CD dan pin Wonderful Indonesia serta brosur pariwisata Maluku Utara. (*)