ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Ternyata, peta laut yang selama ini digunakan oleh kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah hasil pemetaan warisan belanda.
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Kadis Nautika Hidro Oseanografi TNI AL (Kadisnautik Pushidrosal) Kolonel (L) Dyan Primana Sabaruddin yang didampingi Kasubdin Minpers TNI AL Letkol Laut (KK) Kukuh di Kabupaten Kolaka, Kamis (26/7/2018).
Dua perwira menengah TNI AL tersebut sebenarnya ditugaskan untuk melakukan inspeksi survei pemetaan (Surta) Pushidrosal di wilayah Kabupaten Kolaka.
Kedatangan Tim dari Dinas Nautika Pushidrosal TNI AL tersebut diterima oleh Wakil Bupati Kolaka, Muhammad Jayadin dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemda Kolaka, Syarifuddin di ruang kerja wakil bupati.
Selain melakukan inspeksi, kepada wakil bupati, Dyan Primana mengungkapkan bahwa kehadiran mereka di kabupaten Kolaka sekaligus untuk menyampaikan rencana peta laut (Nautica) terbaru kepada Pemda.
Peta laut tersebut menurut Dyan merupakan hasil pemetaan yang dilakukan TNI AL untuk menggantikan hasil survei terakhir oleh Belanda pada tahun 1904 silam.
Pada hasil survey terbaru menurut Dyan Prima, ditemukan banyaknya perubahan seperti bertambahnya karang dan sedimentasi atau pendangkalan.
Kerena itu, ia pun berharap hasil pemetaan terbaru dapat dijadikan dasar penentuan navigasi kapal yang akan melintasi perairan kabupaten Kolaka.
“Selain itu peta terbaru diharapkan berguna bagi Pemda kabupaten Kolaka dalam kerangka pembangunan daerah, khususnya bila ada rencana pembangunan dermaga atau keperluan lain,” ungkap Dyan.
Terkait hasil resmi pemetaan kelautan kabupaten Kolaka, Dyan memastikan bahwa perampungannya akan rampung pada Agustus 2018 mendatang.
Terkait kedatangan tim nautika dinas hidro oseanografi TNI AL, Wabup Muhammad Jayadin menyatakan ungkapan terima kasihnya, mengingat peta terbaru perairan laut sangat penting bagi Pemda dalam menentukan arah kebijakan pembangunan, utamanya yang terkait dengan pengelolaan potensi kelautan bagi kemaslahatan masyarakat.
“Selain itu peta kelautan juga sangat penting bagi kita sehingga kedepan kita tidak lagi menggunakan peta lama untuk mendeteksi navigasi kapal-kapal yang melakukan aktivitas di wilayah perairan kabupaten Kolaka,” ujar Jayadin.
Untuk diketahui, sejak 2016 Pushidrosal diserahi tugas penyelenggaraan pembinaan hidro-oseanografi (hidros) yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran bagi kepentingan TNI maupun umum, yang nantinya akan dijadikan data/informasi wilayah pertahanan di perairan laut.
Sesuai dengan tugas pokoknya, Pushidrosal berkewajiban menyiapkan data dan informasi hidro-oseanografi untuk kepentingan TNI dan umum, terutama yang terkait dengan keselamatan navigasi pelayaran.
Dalam penerapannya, Pushidrosal TNI AL merupakan satu-satunya pemegang kewenangan pada bidang hidrografi, terutama penyediaan data dan informasi hidro-oseanografi manual (peta laut kertas) maupun navigasi elektronik. (*)
Penulis : Abdul Saban